Kehadiran Gereja Jadi Motor Penggerak Persatuan

  • Bagikan
IST POSE BERSAMA. Pj Bupati Kupang, Alexon Lumba pose bersama pendeta dan jemaat usai menghadiri ibadat HUT Klasis Fatuleu Barat di Gereja Imanuel Barate, Minggu (1/12).

Pj Bupati Kupang Hadiri Kebaktian Perayaan HUT Klasis Fatuleu Barat

OELAMASI, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID - Klasis Fatuleu Barat menemui hari ulang tahunnya yang pertama dan dilakukan ibadah syukur, bertempat di Gereja Imanuel Barate Desa Poto Kecamatan Fatuleu Barat, Minggu (1/12).

Kebaktian HUT dihadir Penjabat Bupati Kupang, Alexon Lumba dan Yosef Lede, calon bupati Kupang yang berdasarkan hitung cepat meraih suara tertinggi pada pilkada Kabupaten Kupang.

Kebaktian perayaan ulang tahun Klasis Fatuleu Barat dipimpin oleh Pdt Novi Wolanteri.

Alexon Lumba pada kesempatan tersebut mengatakan, perjalanan satu tahun Klasis Fatuleu Barat setelah dimekarkan adalah bukti nyata kasih setia Tuhan yang tidak berkesudahan ditengah berbagai tantangan dan dinamika yang harus dihadapi.

Dilanjutkan, setahun bukanlah waktu yang panjang, namun dalam waktu yang singkat, tentu segenap elemen Klasis Fatuleu Barat telah melihat banyak karya dan campur tangan Tuhan yang nyata didalam pelayanan di Klasis Fatuleu Barat.

“Saya percaya, berdirinya klasis ini bukan sekadar struktur organisasi, melainkan sebuah wadah yang menyatukan jemaat untuk melayani Tuhan dan menjadi berkat bagi sesama,” tegas Alexon.

Ia mengaku, Pemerintah Kabupaten Kupang merasakan betapa besar peran gereja dalam mendukung pembangunan di Kabupaten Kupang. Kehadiran gereja menurutnya, tidak hanya menjadi penuntun rohani, tetapi juga menjadi motor penggerak persatuan, pendidikan dan kesejahteraan masyarakat, sehingga Pemerintah Kabupaten Kupang mengucapkan terima kasih kepada pihak gereja yang selalu dengan setia melayani Tuhan, gereja dan masyarakat.

Sementara itu, Yosef Lede mengatakan, pemerintah dan gereja harus memiliki hubungan yang baik untuk berkolaborasi secara sinergis, untuk membangun jemaat yang adalah bagian dari masyarakat Kabupaten Kupang.

Dikatakan, pemerintah memiliki tanggung jawab untuk membantu gereja membangun kelembagaannya. Yosef berjanji bila sudah resmi bekerja sebagai bupati Kupang akan tetap memprioritaskan kepentingan gereja dan meningkatkan kerja sama antara pemerintah dan gereja.

“Sesibuk apapun urusan gereja pasti akan saya prioritaskan dipenuhi. Walaupun secara kuantitas warga Klasis Fatuleu Barat termasuk kecil, namun dengan semangat persekutuan yang tinggi, pasti secara kualitas akan menjadi yang terbesar,” ujar Yosef.

Salah seorang anggota DPRD Kabupaten Kupang, Azer Tafetin mengatakan, berkembangnya Klasis Fatuleu Barat secara pesat dalam waktu satu tahun adalah pergumulan dari para pendeta dan jemaat setempat.

Diakui, banyak tantangan yang dialami dan dijalani Jemaat Klasis Fatuleu Barat, namun dengan dukungan berbagai pihak termasuk Pemerintah Kabupaten Kupang dan lembaga DPRD Kabupaten Kupang berbagai tantangan bisa dilewati.

Ketua Majelis Klasis Fatuleu Barat, Pdt Viktor Toto dalam suara gembalanya mengatakan, banyak tantangan yang muncul semenjak Klasis Fatuleu Barat berdiri, termasuk  pembangunan kantor klasis yang juga belum selesai dikerjakan karena berbagi halangan. Namun ditegaskan Pdt Viktor, dengan pertolongan Tuhan dan berbagai elemen masyarakat, ternasuk Pemerintah Kabupaten Kupang, semua tantangan yang muncul bisa dilewati dengan baik.

Hadir dalam kebaktian perayaan tersebut, Pendeta Majelis Jemaat Imanuel Barate, Pendeta Papi Foeh dan seluruh pendeta yang melayani di Klasis Fatuleu Barat, Kepala Dinas Perizinan, Guntur Taopan, Kepala Dinas PU, Teldi Sanam, Kepala BPKAD, Okto Tahik, Kepala Dinas Sosial, Paul Liu, Camat Fatuleu Barat, Kepala Desa Poto serta jemaat setempat. (ays/dek)

  • Bagikan

Exit mobile version