Di Ujung Aspal, Polairud Jawab Doa Warga Kurang Mampu

  • Bagikan
INTHO HERISON TIHU/TIMEX BANTUAN. Kapolda NTT, Irjen Pol Daniel Tahi Monang Silitonga dan jajaran menyerahkan bantuan secara simbolis kepada tiga benerima bantuan dalam rangka HUT ke-74 Polairuddi Kelurahan Maulafa, Selasa (3/12).

Perayaan HUT ke-74 Polairud Polda NTT

Di ujung jalan aspal lapen, tepatnya di RT 33/RW 08 Kelurahan Maulafa Kecamatan Maulafa Kota Kupang, suasana pagi itu terasa berbeda. Sejumlah tenda berdiri, ratusan personel kepolisian sibuk mempersiapkan acara dan masyarakat perlahan berdatangan. Mereka semua menuju sebuah perayaan sederhana, namun sarat makna yakni syukuran HUT ke-74 Direktorat Kepolisian Perairan dan Udara (Polairud).

INTHO HERISON TIHU, Kupang

PUKUL 07.00 Wita, jalan di depan SMAN 7 Kupang dipadati kendaraan. Bukan hanya mobil pribadi atau sepeda motor milik siswa, tetapi juga deretan kendaraan milik kepolisian. Meski lokasi acara berada sekitar 100 meter dari jalan utama, masyarakat tampak antusias berjalan kaki menuju tempat berlangsungnya acara. Di sana, para anggota Polairud tampak bersiap menyambut para tamu istimewa.

Kapolda NTT, Irjen Pol Daniel Tahi Monang Silitonga dan Wakapolda NTT, Brigjen Pol Awi Setiyono turut hadir bersama pejabat utama Polda NTT.

Di meja depan, tiga warga duduk rapi. Mereka adalah Jhoni Tosi, Leonora Selly dan Ricky Balluk, sosok yang sebentar lagi akan menerima bantuan rumah hunian dari Polairud. Di antara keramaian, terpancar rasa syukur yang mendalam di wajah mereka.

Jhoni Tosi, seorang penyandang disabilitas asal Desa Nitneo, menerima mesin kompresor untuk usahanya sebagai tukang tambal ban. Sebelumnya, ia berjuang keras mengembangkan usaha kecil-kecilannya, meski keterbatasan fisik kerap menjadi penghalang.

Jhoni kehilangan kedua kakinya akibat kecelakaan di Jakarta, tetapi semangatnya tak pernah padam.

“Sejak saya mulai usaha pada 2012, ini pertama kalinya saya menerima bantuan seperti ini. Terima kasih kepada bapak Kapolda dan bapak Dirpolairud. Bantuan ini sangat berarti bagi saya,” ujar Jhoni.

Leonora Selly, seorang ibu lima anak, juga tampak tak bisa menyembunyikan kebahagiaannya. Wanita yang kehilangan suaminya sejak 2011 ini berjuang memenuhi kebutuhan keluarganya dengan berjualan. Bantuan gerobak dagang dari Polairud baginya adalah jawaban atas kesulitan yang selama ini ia alami.

“Selama ini saya berjualan dari rumah karena biaya sewa lapak di pelabuhan Tenau terlalu mahal. Dengan gerobak ini, saya yakin usaha saya bisa lebih berkembang,” katanya sembari berharap penghasilannya cukup untuk menyekolahkan kedua anaknya hingga tamat SMA.

Sementara itu, Ricky Balluk, seorang pekerja harian lepas (PHL) di Ditpolairud Polda NTT menerima rumah layak huni hasil program bedah rumah. Selama bertahun-tahun, Ricky, istrinya dan dua anaknya tinggal di rumah keluarga karena penghasilannya tak mencukupi untuk membangun rumah sendiri.

“Ini adalah hadiah Natal saya yang terbaik. Selama berkeluarga sejak 2011, kami hanya bisa bermimpi memiliki rumah sendiri. Doa kami dijawab Tuhan lewat Polairud,” ujar Ricky dengan mata berkaca-kaca, sembari memandangi rumah barunya yang berdiri kokoh berukuran 8x6 meter persegi itu.

Dirpolairud Polda NTT, Kombes Pol Irwan Deffi Nasution dalam sambutannya menyebut bahwa HUT ke-74 menjadi momentum untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, khususnya di wilayah pesisir.

“Polairud harus terus menjadi teladan dalam menjaga sumber daya kelautan dan membantu masyarakat. Bantuan ini adalah bukti bahwa kami hadir tidak hanya untuk keamanan, tetapi juga untuk kesejahteraan,” ujarnya.

Tema tahun ini, “Polairud yang Presisi Siap Mengamankan Sumber Daya Kelautan guna Mewujudkan Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas 2045” menjadi pengingat penting bagi semua anggota Polairud untuk terus mendukung visi besar Indonesia sebagai negara maritim yang maju.

Kapolda NTT, Irjen Pol Daniel Tahi Monang Silitonga menyebut manusia sudah dikodratkan untuk saling membantu. Apa yang dilakukan Polairud Polda NTT merupakan upaya untuk memanusiakan manusia. “Kita sebelumnya dimanusiakan manusia lain, maka dengan berbagai kesempatan yang ada, kita juga harus memanusiakan manusia agar hidup itu berarti,” katanya.

“Hidupmu akan berarti apabila kamu memberikan arti kepada orang lain. Itulah kodrat manusia,” tambanya.

Ia mengatakan menjadi penolong bagi manusia lain. Hiduplah dengan baik. Untuk itu ia apresiasi kepada siapapun yang berkontribusi kepada orang lain. Ia menilai, semua ini ada karena kamu ada. Tidak mungkin barang ada kalau tidak ada orang. Bagi saya ini merupakan hal yang luar biasa.

“Sesudah ini, kita semua harus merenungkan dan berarti kepada orang lain. Mungkin Tuhan akan membalas kebaikan mu dengan hal yang baik pula,” sebutnya.

Ia mengatakan, Polairud telah menemui HUT ke-74. Usia ini sudah sangat tua jika menjadi manusia namun dalam organisasi usia tentu terus menjadi motivasi kepada organisasi agar lebih dewasa, lebih bijak dalam bertindak dan teruslah melayani sebagaimana tugas kalian.

Sumber daya di laut lebih banyak dari daratan dan Polairud dipercayakan menjaga seluruh sumber daya tersebut. Untuk itu, gunakan kepercayaan ini dengan baik, maksimalkan peralatan yang ada.

Ia juga berpesan agar jaga kekompakan, jaga disiplin karena tidak disiplin, maka akan menjadi petaka. Begitu pula dengan di udara. Menjadi anggota polisi yang korektif, kerja sama dalam menyelesaikan persoalan yang ada guna mewujudkan tema ini.

“Disiplin menjadi napas bagi kamu di laut dan di udara. Selamat ulang tahun. Bangga di Laut, Jaya di Udara. Pergunakan lah bantuan ini agar menjadi arti bagi keluarga dan orang lain. Jika kesempatan untuk membantu orang lain, bantulah mereka,” pesannya. (cr6/ays/dek)

  • Bagikan