Waspada Anomali Cuaca

  • Bagikan
Sti Nenot'ek

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Sebagian besar wilayah NTT kini sudah memasuki awal musim hujan pada akhir bulan November dan awal bulan Desember. Terpantau adanya gangguan tropis yang berpotensi tumbuh menjadi bibit siklon tropis di wilayah Laut Timor sebelah selatan Maluku Barat Daya.

Kepala Stasiun Meteorologi El Tari Kupang, Sti Nenot'ek, Kamis (5/12) menjelaskan bahwa sirkulasi siklonik terpantau dilapisan permukaan hingga menengah (700 hPa), namun sirkulasi tersebut masih terpantau melebar.

Beberapa kondisi lingkungan di sekitar wilayah gangguan tropis yang dapat mendukung pertumbuhannya yaitu aktifnya Monsun Asia, Gelombang Atmosfir Equatorial Rossby dan Madden Julian Oscillation (MJO), kelembaban udara yang cukup basah hingga lapisan menengah, dan suhu muka laut yang cukup hangat.

"Akibat dari kondisi tersebut dapat menyebabkan wilayah NTT berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat dalam sepekan ke depan," jelasnya.

Potensi dalam 48 -72 jam ke depan sistem gangguan tropis tersebut bergerak perlahan ke arah barat daya menjauhi wilayah Indonesia.

Potensi gangguan tropis menjadi siklon tropis dalam 24-72 jam ke depan adalah rendah. Dari potensi Tropical Cyclone Genesis menunjukkan kecepatan angin maksimum diprediksi dapat terjadi pada tanggal 9-10 Desember 2024 dengan kecepatan mencapai 25 knot (46 km/jam) di selatan NTT.

"Waspada potensi hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat di hampir seluruh wilayah Kota dan Kabupaten di Provinsi NTT," ungkapnya.

Bulan November hingga April merupakan musim siklon tropis di belahan bumi selatan sehingga kewaspadaan potensi siklon tropis hingga April perlu terus dilakukan.
Masyarakat juga diimbau agar tidak panik namun tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem dan dampak bencana hidrometeorologi yang dapat terjadi seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, pohon tumbang, dan sambaran petir.

"Khusus untuk daerah bertopografi curam, bergunung, tebing patut waspada akan potensi longsor dan banjir bandang pada saat terjadi hujan dengan intensitas ringan hingga lebat bahkan ekstrim yang terjadi dalam durasi yang panjang," jelasnya.

Waspada potensi banjir lahar hujan disekitar gunung berapi Lewotobi Laki-laki di wilayah Flores Timur.

"Selalu memantau perkembangan informasi dan peringatan dini cuaca ekstrem dari BMKG melalui Stasiun Meteorologi Kelas II El Tari Kupang," pungkasnya. (r1/gat/dek)

  • Bagikan