Tanwir dan Milad ke-122 Muhamhadiyah Resmi Ditutup
KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID- Rangkaian kegiatan Tanwir dan Milad ke-112 Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Kupang (UMK) secara resmi ditutup oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir bertempat di aula utama Universitas Muhammadiyah Kupang (UMK), Jumat (6/12).
Kegiatan yang berlangsung sejak tanggal 4-6 Desember itu dibuka secara langsung oleh Presiden RI, Prabowo Subianto. Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir kepada para awak media di lokasi kegiatan mengatakan bahwa Muhammadiyah telah selesai melaksanakan sidang Tanwir Muhammadiyah.
Tanwir ini sudah dihadiri dan dibuka oleh Presiden RI Prabowo Subianto. Karena itu, Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyampaikan terima kasih kepada Presiden RI Prabowo Subianto bersama jajaran Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Forkopimda NTT, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah NTT, Rektor Universitas Muhammadiyah Kupang karena seluruh kegiatan bisa berjalan dengan baik dan lancar.
"Kami beri apresiasi kepada panitia, baik dari pusat sampai panitia lokal yang telah berkorban melayani para tamu mulai dari acara pembukaan sampai penutupan," ungkapnya.
Pada kesempatan itu, Haedar Nashir mengatakan ada hasil penting dari sidang Tanwir Muhammadiyah ini.
"Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan Muhammadiyah seluruh tanah air bahkan di mancanegara terus berkomitmen untuk memakmurkan Indonesia, memakmurkan rakyat," jelasnya.
Muhammadiyah lahir sebagai organisasi dakwah, organisasi pembaharuan yang dakwah pembaharuannya itu melahirkan lembaga pendidikan, kesehatan, sosial yang tidak lain untuk mencerdaskan bangsa, memajukan bangsa dengan peran kemasyarakatan dan keagamaan.
Dalam sidang Tanwir Muhammadiyah juga melahirkan keputusan-keputusan tentang kehidupan keberagamaan, sosial ekonomi kebangsaan, sumber daya alam yang semuanya Itu semakin membawa kehidupan kebangsaan dalam keberagaman, bermoral dan beretika serta jauh-jauh dari hal-hal yang bersifat amoral, narkoba, penyakit sosial dan judi online.
"Yang semuanya itu jadi agenda kita bersama," ujarnya.
Kemudian dari aspek sosial, ekonomi dan pendayagunaan sumber daya alam, kata Haedar, poin dari Tanwir ini agar sebesar-besarnya dipergunakan untuk hajat hidup kemakmuran seluruh masyarakat Indonesia.
Pihaknya juga menyampaikan gerakan untuk memakmurkan Indonesia tidak lepas dari poin kemakmuran yakni peran negara, peran pemerintah yang proaktif.
"Artinya, sikap proaktif negara dan pemerintah untuk memakmurkan masyarakat itu menjadi satu kesatuan dengan spirit kerja sama kami Muhammadiyah untuk kemajuan bangsa," ungkapnya.
Muhammadiyah melahirkan konsep dan pemikiran yang disebut dengan Indonesia Berkemakmuran dengan landasan teologis Islam, Pancasila dan khazanah budaya bangsa.
"Kita akan melahirkan pemikiran-pemikiran yang menjadi kerangka gerak kita untuk memakmurkan negeri disertai dengan langkah-langkah praktis yang menyatu dengan gerak Muhammadiyah," jelasnya.
Menurut Presiden RI Prabowo Subianto banyak kekayaan sumber daya alam masih dibawa ke luar negeri, maka dirinya berharap kerja sama Muhammadiyah dan seluruh elemen masyarakat, seluruh komponen bangsa bahkan dengan Pemerintah agar bisa maju bersama.
"Kami menyampaikan terima kasih kepada para tokoh agama di NTT yang telah membantu dan mendukung kami selama ini. Kami percaya hubungan antara umat beragama menjadi bagus dan role model dari NTT yang berjalan secara damai dan menghadirkan kemajuan," kata Haedar Nashir.
Universitas Muhammadiyah Kupang ini ingin mendirikan Rumah Sakit Muhammadiyah Kupang.
"Jadi, siapapun yang bermasalah dengan kesehatan itu bisa dibantu, ditolong oleh Muhammadiyah," ungkapnya.
Tanwir ini merupakan yang spesial karena diselenggarakan di Kota Kupang. Seluruh masyarakat dari berbagai latar belakang agama, golongan, pemerintah, swasta itu semuanya hadir.
"Kami merasa diterima dan menjadi saudara di Nusa Tenggara Timur ini sebagaimana kami bersaudara di seluruh Indonesia," tegasnya.
Rektor Universitas Muhammadiyah Kupang, Prof. Zainur Wula, mengaku bersyukur karena pelaksanaan Tanwir dan Milad ke-112 Muhammadiyah berlangsung di Universitas Muhammadiyah Kupang.
"Persiapan kami sebagai tuan rumah tidak lebih dari 3 bulan. Alhamdulillah, dengan doa kita semua proses dapat terlaksana dengan baik," ungkapnya.
Yang sangat dibanggakan adalah Pimpinan Pusat Muhammadiyah dengan saksama mempertimbangkan kearifan lokal yang ada di bumi Flobamorata yaitu alat musik Sasando dan bunga Sepe.
Kegiatan yang berlangsung di Kota Kupang ini sangat berdampak luas, selain antusiasme warga Kota Kupang tapi memberikan dampak yang sangat luar biasa, terutama dalam bidang ekonomi.
"Jadi, pemerintah bisa melihat kegiatan-kegiatan nasional di Kota Kupang bisa memacu pertumbuhan ekonomi, peningkatan pariwisata, terutama jasa-jasa perhotelan," ungkapnya.
Bagi Universitas Muhammadiyah Kupang, kegiatan ini mendorong pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan pariwisata juga aktivitas budaya masyarakat, terutama sikap saling menghargai dan toleransi antar umat beragama, antaretnik dan sosial budaya lainnya.
"Pemerintah mesti melihat bahwa kegiatan ini bukan hanya untuk perserikatan Muhammadiyah saja tapi membawa dampak yang luar biasa bagi kemajuan masyarakat Nusa dan Bangsa," jelasnya.
Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) NTT, Mukhsin Masri juga mengatakan bahwa kegiatan Tanwir dan Milad ke 112 Muhammadiyah memberikan pengalaman yang berharga, baik dalam sosial dan politik.
"Kami menyampaikan banyak terima kasih kepada Pimpinan Pusat Muhammadiyah, dan seluruh yang hadir dalam kegiatan ini," pungkasnya. (r1/gat)