OELAMASI, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID - Komisi X DPR RI melakukan kunjungan kerja dalam rangka reses, masa persidangan I tahun sidang 2024-2025 ke Kabupaten Kupang, Jumat (6/12) guna mengetahui atau melihat langsung kondisi pendidikan di Kabupaten Kupang.
Kehadiran tim Komisi X DPR RI disambut Penjabat Bupati Kupang, Alexon Lumba bersama Asisten II Sekda Pemprov NTT, Rita Wuisan di bandara El Tari Kupang dan dilanjutkan dengan mengunjungi beberapa sekolah di Kabupaten Kupang.
Dalam kunjungan pertama di SMP Negeri 7 Kupang Tengah Desa Oelnasi, anggota Komisi X DPR RI yang diketuai oleh My Esti Wijayati terkejut melihat kondisi bangunan sekolah yang sangat memprihatinkan dan tidak layak untuk melakukan proses belajar mengajar.
"Tolong yah rekan-rekan dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah yang lihat langsung kondisi sekolah ini bisa segera ditindaklanjuti," pinta My Esti Wijayati kepada mitra kerja Kemendikdasmen yang ikut serta dalam kunker.
Dirinya sangat berharap dapat dibangun sekolah-sekolah yang baik dan layak untuk melakukan kegiatan belajar mengajar. Dirinya juga akan menyampaikan kepada Menteri Pendidikan Dasar Menengah terkait kondisi sarana prasarana minim yang ditemui saat ini untuk dapat diperhatikan dan dibangun sesegera mungkin.
Di kesempatan itu juga Komisi X DPR RI berdialog bersama Kepala SMPN 7 Kupang Tengah, Sidik Atasoge dan Ketua Komite, Adam Sabaat menanyakan data terkait sekolah tersebut. "Semoga oleh pemerintah dilakukan pembangunan lebih baik, agar anak-anak lebih nyaman dan aman dalam proses belajar mengajar," kata My Esti Wijayati sambil menyerahkan plakat Komisi X DPR RI kepada Kepala SMPN 7 Kupang Tengah.
Disaat bersamaan anggota DPR RI, Sofyan Tan menyumbang uang pribadi sebesar Rp 10 juta kepada Kepsek Sidik Atasoge untuk mendukung pembangunan dan sarana prasarana sekolah. "Harapannya ini jadi stimulus untuk pembangunan di sekolah ini," pesannya.
Selanjutnya rombongan melanjutkan pemantauan ke SMP Negeri 2 Kupang Timur. Juga dilakukan dialog bersama pihak sekolah. Kepala SMPN 2 Kupang Timur, Florince Lumba pada kesempatan itu melaporkan bahwa terdapat tujuh ruang kelas yang rusak berat, juga dibutuhkan pembenahan perpustakaan diantaranya terbatasnya buku pelajaran.
"Sangat terbatas jumlah buku pelajaran yang ada, sehingga tidak dapat menjangkau semua kebutuhan siswa. Biasa ada penyedia buku yang datang menawarkan buku-bukunya dengan harga lumayan mahal. Kami juga butuh penunjang sarana olahraga. Semoga dengan kehadiran bapak ibu anggota DPR RI secara langsung ke sekolah ini, tahun depan ada wajah baru disini, ada tanda mata berupa perbaikan, renovasi gedung sekolah dan terpenuhinya kebutuhan penting lainnya," kata Florince Lumba.
Sekolah dengan akreditasi A, SMPN 2 Kupang Timur diapresiasi oleh Wakil Ketua Komisi X DPR RI, My Esti Wijayati. Meski dengan keterbatasan sarana prasarana yang ada, tapi sekolah tersebut menujukkan prestasi yang baik. Tapi ia tetap berharap, hal- hal prinsip yang harus dilaksanakan adalah berikan tempat yang nyaman bagi anak-anak bisa bersekolah dengan baik disamping tetap memperhatikan kesejahteraan guru.
"Butuh kerja sama antara pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten untuk bisa didik anak-anak kita dalam rangka menyiapkan Indonesia Emas 2045. Alhamdulilah, puji Tuhan pak Presiden Probowo sudah berkomitmen terkait dengan kesejahteraan guru," ungkap Wijayati.
Sementara, anggota DPR RI asal dapil NTT 2, Anita Jacoba Gah memberikan catatan kepada pemda terkait kebutuhan sarana prasarana sekolah dapat diberitahu ke DPR RI. "Kebiasaan di daerah langsung ke kementerian, kami tidak diberitahu, nah ini susah. Sudah seperti ini baru tahu. Jadi mohon agar pemda melalui Dinas Pendidikan bisa membuatkan proposal diteruskan dulu ke kami, agar bisa kami lanjutkan ke kementerian," pintanya.
Anita Jacoba Gah meminta agar pihak sekolah dalam pengadaan buku-buku di perpustakaan, jangan berhadapan dengan sales-sales buku karena harga mahal. Dikatakan, buku yang disiapkan pemerintah jauh lebih murah.
Ia melanjutkan, terkait penyampaian Kepala SMPN 2 Kupang Timur untuk bisa ditindaklanjuti Kemendikdasmen. Kesempatan itu juga dirinya meminta respon Kemendikdasmen setelah melihat langsung kondisi di lapangan. Tanggapan yang disampaikan pihak Kemendikdasmen yang hadir saat itu adalah sementara berjuang agar anggaran rehabilitasi sekolah yang ada di PUPR masuk ke Dikdasmen. Pada saat eksekusi, anggaran langsung masuk ke sekolah.
Anita saat itu memohon dukungan doa semua pihak agar semua kebutuhan sekolah terkait reses dapat diperjuangkan.
Lokasi selanjutnya, pemantauan ke SMPN 1 Amabi Oefeto. Hal yang sama ditemukan anggota DPR RI di sekolah ini soal gedung dan sarana sekolah yang perlu untuk dibenahi. Dan lokasi terakhir adalah SMK Negeri 1 Amabi Oefeto. (ays/dek)