Hujan Deras, Jalur Jalan Detusoko-Maurole Nyaris Putus

  • Bagikan
ALEX SEKO/TIMEX PIKUL MOTOR. Warga memikul sepeda motor karena jalan tergenang air hujan, Minggu (8/12).

ENDE, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID - Hujan deras selama beberapa hari terakhir di Kabupaten Ende menyebabkan beberapa ruas jalan tidak bisa dilewati baik manusia maupun kendaraan roda dua.

Seperti yang terjadi di Desa Fataatu Kecamatan Wewaria. Akibat hujan, Minggu ( 8/12) jalur jalan trans utara Kabupaten Ende nyaris putus. Kurang lebih 20 meter, jalan tersebut bagai kolam yang cukup dalam akibat hujan yang deras dan mengakibatkan kendaraan tidak bisa lewat.

Salah seorang warga Kecamatan Wewaria, Yulius Rada yang dihubungi, Senin (9/12) menyebutkan,  hujan sepanjang hari, Minggu ( 8/12) menyebabkan kondisi jalan disalah satu lokasi yakni Desa Fataatu nyaris putus.

"Sejak Sabtu sore hingga Minggu subuh hujan sangat deras. Hal ini menyebabkan jalan tersebut tidak bisa dilalui. Pada titik tersebut terlihat seperti kolam, air tergenang dan tidak bisa dilewati. Jika tidak bisa ditangani segera, maka jalan itu akan putus total," ujarnya.

Dia mengatakan, khusus  kendaraan roda dua yang akan melintasi  harus dipikul, jika tidak maka akan macet dan akan terbawa arus jika nekat.

Jalur jalan provinsi tersebut kata dia, sebelumnya sudah pernah diperbaiki setidaknya dua kali. Namun ketika terjadi hujan deras kembali rusak.

"Perbaikan berupa pembangunan duiker atau bronjong sudah dua kali. Namun tetap rusak," kata Yulius.

Anggota DPRD Ende periode 2014-2019 ini mengatakan, sebelumnya pada masa dirinya menjadi anggota DPRD Ende,  dirinya sudah mengusulkan untuk membangun jembatan kecil, namun kenyataan belum terwujud.

"Kalau tidak salah, material sudah didroping untuk pembangunan, namun esoknya sudah tidak ada. Beredar isu tuan tanah meminta sesuatu sebelum dibangun," kata Yulius.

Sebagai anak mosalaki (tua adat) dia membantah isu yang mengatakan hal itu. Karena itu mewakili masyarakat dia berharap pemerintah bisa membangun jembatan kecil untuk menjawab persoalan tersebut.

"Mana mungkin orang tua saya meminta,  Rumah Sakit Pratama di Tanali yang beberapa hektare saja dikasih cuma-cuma, apalagi ini hanya beberapa meter apalagi untuk kepentingan orang banyak," kata Yulius Rada yang menyayangkan isu yabg beredar tersebut.

Dia berharap Pemerintah Kabupaten Ende bisa berkordinasi dengan pemerintah provinsi untuk segera menanggapi persoalan tersebut.

Yulius menjelaskan, untuk memperlancar arus lalu lintas, dirinya dengan beberapa relawan melakukan pembersihan diseputaran jalan tersebut agar aliran air bisa kembali lancar dan menuju kali Lowolande.

"Kita bersihkan agar bisa sedikit ada kemiringan biar air masuk kembali ke kali. Namun tidak maksimal karena dasarnya terbentur dengan bekas gorong-gorong dan bekas bronjong," sebut Yulius.

Sekali lagi, bersama warga dia berharap pemerintah segera bangun jembatan kecil,  biar arus transportasi jalur urara lintas Detusoko-Maurole bisa normal kembali. (kr4/ays/dek)

  • Bagikan