Setelah lama di Malaysia, Hendrawan akhirnya pulang ke Indonesia. Dia pulang untuk memenuhi panggilan PB Djarum. Apakah ada rencana untuk bergabung dengan Pelatnas PBSI? Berikut kutipan wawancaranya.
Bagaimana rumor soal Anda menjadi pelatih di PBSI?
Saya belum dapat kabar ya, yang penting saya pulang dulu. Intinya, saya percayakan kepada tim PBSI untuk memilih pelatih yang terbaik.
Anda sendiri sudah daftar untuk jadi tim pelatih PBSI?
Enggak. Jadi, saya tetap pulang di Djarum. Intinya seperti ini, saya diajak gabung dan saya bersedia. Dan, salah satunya adalah waktu itu saya diminta pulang dan saya bergabung karena untuk Indonesia. Itu yang dikatakan dari Djarum. So that’s why saya bersedia pulang.
Ada keinginan daftar (pelatih PBSI, Red)?
Ya kita lihat nanti saja, saya nggak mau komentar masalah itu. Karena kan saya juga baru pulang, baru bergabung dengan Djarum.
Kalau dengan tim Malaysia sendiri sudah pisah sejak kapan?
Sudah. Memang Desember ini saya terakhir di sana, bulan ini memang saya terakhir di Malaysia. Tapi, kapasitas saya karena diminta bergabung dengan Djarum lebih awal, ya diperbolehkan. Jadi, saya bergabung dengan Djarum lebih awal.
Selain Djarum, ada tawaran lain?
Ya memang kan rumornya seperti di Singapura dan salah satunya India. Saya juga sempat terbang ke Singapura untuk meeting, untuk apa dan lainnya. Tapi, terakhir setelah saya berpikir serta berbicara dengan Djarum dan semuanya, ada kata-kata yang mengena banget: ’Hendrawan kamu join dengan Djarum bukan untuk Djarum saja, tetapi yang terpenting adalah untuk Indonesia’’. Itu kata-kata yang membuat saya akhirnya memutuskan bergabung dengan Indonesia dan Djarum.
Anda sendiri nantinya fokus di usia muda?
Saya belum tahu ya. Karena memang awalnya kan saya diajak gabung dulu supaya apa pun nanti misalnya diperlukan di PBSI, ya saya siap membantu. Tetapi, kan intinya saya pulang dulu. Dan, Djarum sampai kini pun belum tahu, saya akan melatih di mana, duduk di mana, belum tahu. Yang penting katanya, kamu pulang dulu supaya kamu merasa lebih aman atau lebih enak. Kamu balik dulu, kamu join dengan Djarum dan nanti kita pikirkanlah seperti apa.
Di kejurnas ini kan selalu memantau dari tribun. Lagi observasi pemain?
Iya karena kan sementara ini saya diperbantukan di teknikal. Jadi, sekarang ya mungkin saya technical advisor, saya membantu dari sisi teknikal apa on-court untuk pemain. Ya bantu diskusi dengan pelatih kita.
Apa trigger lainnya untuk putuskan pulang ke Indonesia?
Sekarang mungkin ya saat yang terbaik lah untuk saya, memulai lagi untuk Indonesia. Bagi saya, dipanggil PBSI atau tidak, enggak ada masalah. Karena membantu Indonesia kan bukan hanya di PBSI. Saya rasa di tempat lain, di bidang lain, di klub pembinaan, saya rasa sama ya, tujuannya untuk Indonesia lebih baik.
Saat ini rekrutmen terbuka bisa ada pelatih asing, memang sudah waktunya?
Ya sekarang kan memang eranya, sudah lebih terbuka. Dulu mungkin kita anggap Indonesia tabu untuk menerima pelatih asing. Tapi, dengan era sekarang bulu tangkis yang sudah mendunia, saya rasa hampir di semua negara, termasuk Tiongkok, ada pelatih asingnya, pelatih ganda putrinya itu dari Korea. Jadi, kita enggak perlu melihat dari mana karena kan kita bicara profesional. (raf/c7/bas/dek)