Menjaga Kebersihan Lingkungan dengan Kerja Bakti
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi El Tari Kupang telah menyampaikan bahwa sebagian besar wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) telah masuk musim hujan. Hal ini juga akan berdampak pada kesehatan masyarakat.
IMRAN LIARIAN, Kupang
BERBAGAI potensi bencana alam maupun non alam dapat terjadi saat musim hujan. Sehingga, patut diwaspadai lokasi-lokasi yang rawan bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor dan lainnya.
Kendati demikian, jangan mengabaikan bencana non alam, seperti penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti.
Nah, musim hujan ini perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti sangat cepat apabila didukung dengan kondisi lingkungan yang banyak tumpukan sampah. Karena itu, pentingnya dilakukan upaya pencegahan dengan melakukan kerja bakti bersih lingkungan oleh masyarakat agar menjaga kebersihan lingkungan.
Kesadaran inilah yang perlu dibangun demi kepentingan bersama yakni terhindar dari serangan nyamuk Aedes Aegypti yang sebabkan DBD. Jangan menganggap sepele dengan DBD, karena bisa berakibat fatal.
Seperti aksi kerja bakti bersih lingkungan yang dilakukan oleh warga RT 10/RW 05, Kelurahan Bonipoi, Kecamatan Kota Lama, Kota Kupang.
Warga memanfaatkan hari libur, tepatnya Minggu (8/12), untuk bergotong-royong melaksanakan kegiatan kerja bakti. Dipimpin langsung oleh ibu Ketua RT 10, Damaris Pandie.
Di lokasi RT 10 ini terdapat juga saluran drainase sehingga warga pun melakukan pembersihan sampah. Warga yang turut berpartisipasi dalam kerja bakti dengan membawa sapu lidi. Semua sampah-sampah disapu lalu dikumpulkan dan diangkut untuk dibuang ke TPS (Tempat Penampungan Sementara).
Mulai dari anak-anak sampai orang dewasa, termasuk kaum ibu-ibu turut ambil bagian.
Semangat gotong royong untuk peduli lingkungan inilah yang harus terus dipupuk.
Lurah Bonipoi, Warisno Daeng Matutu, kepada Timor Express, Selasa (10/12) mengatakan, dalam setiap kesempatan bertemu dengan warga selalu menghimbau untuk menjaga kebersihan lingkungan dengan kerja bakti. Selain itu, warga juga diimbau untuk tidak membuang sampah sembarang tempat.
"Lingkungan kita bersih dapat terhindar dari DBD," ujarnya.
Sosok nomor satu di Pemerintah Kelurahan Bonipoi ini juga berharap peran aktif masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan, terutama sasarannya pada saluran drainase sehingga tidak menghambat lajunya air. Pasalnya, jika tersumbat maka air akan meluap ke badan jalan, bahkan masuk ke rumah warga.
"Kita harus jaga kebersihan lingkungan agar tidak ada kasus DBD," singkatnya.
Lurah Bonipoi menyampaikan terima kasih kepada Ketua RT 10 dan warga yang sudah melaksanakan kerja bakti pembersihan lingkungan.
"Semoga peran aktif kita bersama ini membawa dampak positif," pungkasnya.(*/gat/dek)