Curah Hujan Meningkat, Waspada Bencana Hidrometeorologi

  • Bagikan
IST IMBAU WARGA. Lurah Fontein, Yosef Suhardi engmbau salah satu warga untuk selalu waspada terkait fenomena alam di musim hujan saat ini. Diabadikan belum lama ini.

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID- Sebagian besar wilayah NTT kini sudah memasuki awal musim hujan. Terpantau karena aktifnya Monsun Asia, gelombang Atmosfer Equatorial Rossby, gelombang Kelvin dan MJO ( Madden Julian Oscillation ) yang dapat menyebabkan peningkatan pembentukan awan hujan.

"Jadi, kondisi ini meningkatkan potensi hujan sedang hingga sangat lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat dalam beberapa hari kedepan di beberapa wilayah di NTT," kata Kepala Stasiun Meteorologi El Tari Kupang, Sti Nenot'ek, Selasa (10/12).

Menurut Sti Nenot'ek, beberapa wilayah di NTT memiliki kelembaban udara di lapisan atas (700mb dan 500mb) yang cukup basah, suhu muka laut yang cukup hangat serta terdapat daerah konvergensi dan belokan angin sehingga menyebabkan peningkatan proses pembentukan awan hujan di beberapa wilayah di NTT.

Terpantau juga adanya bibit Siklon Tropis 93S di Samudra Hindia selatan NTB, dengan pusat sirkulasi di sekitar 15.5°LS dan 116.4°BT dengan kecepatan angin maksimum 25 knots (46 km/jam) di bagian timur sistem dan tekanan udara minimum 1001 hPa.

Pergerakan gangguan tropis ini mempunyai kecenderungan ke arah barat-barat daya atau menjauhi wilayah Indonesia. Terpantau, bibit Siklon Tropis 94S di sekitar 15.5°LS dan 116.4°BT di laut Timor, barat daya Kepulauan Tanimbar.

Kecepatan angin maksimum terpantau sekira 10-15 knot (19-28 km/jam) dengan tekanan minimum sekitar 1005 hPa. Bahkan, pergerakan gangguan tropis ini mempunyai kecenderungan ke arah barat daya menjauhi wilayah Indonesia.

Masuarakat perlu mewaspadai akan potensi dampak hujan dan angin kencang berdurasi singkat pada awal musim hujan yang dapat menyebabkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, pohon tumbang, jalanan licin, rusaknya atap bangunan dan fasilitas umum lainnya.

"Khusus untuk daerah bertopografi curam, bergunung, tebing patut waspada akan potensi longsor dan banjir bandang pada saat terjadi hujan dengan durasi yang panjang," ungkapnya.

Sementara terjadi letusan gunung berapi Lewotobi Laki-Laki di wilayah Flores Timur yang berdampak pada wilayah di sekitarnya. Karena itu, waspada potensi banjir lahar hujan apabila terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di wilayah Sikka dan Flores Timur.

"Diharapkan kepada masyarakat untuk tetap waspada terhadap cuaca ektrem dan terus mengupdate informasi cuaca dan peringatan dini dari BMKG," pesan Sti Nenot'ek.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, BPBD Kota Kupang, Rikco Umar juga menjelaskan bahwa BPBD Kota Kupang selalu memantau perkembangan Kota Kupang.

"Kalau ada dari kita sendiri ada bencana atau tidak ada bencana kita selalu siaga, kan begitu," ujarnya.

BPBD inikan bukan hanya mengurus masalah bencana alam, bisa saja bencana non alam, bencana sosial dan lain-lain.

"Jadi, kami selalu standby, kami selalu memantau keadaan Kota Kupang," ungkapnya.

Artinya, apapun kondisinya, kata Ricko, BPBD selalu siap. Sementara warga yang berada di bantaran kali mesti mengungsi. Kejadian bencana alam tahun kemarin (2023) telah disampaikan untuk mengungsi, misalnya di Kelurahan TDM, Oebufu dan Kelurahan Bakunase II. Hanya saja, setelah kondisi cuaca sudah baik,warga kembali lagi.

"Nah, ini tinggal bagaimana kesadaran warga saja," tandasnya.

Lurah Fontein, Yosef Suhardi mengatakan bahwa pihaknya sudah membuat surat imbauan kepada masyarakat untuk selalu waspada disaat curah hujan yang turun dengan intensitas lebat dalam durasi waktu yang lama.

"Kami berikan imbauan bukan hanya di daerah rawan longsor, tetapi untuk semua warga dalam menghadapai musim penghujan wajib waspada terhadap berbagai bentuk musibah," ungkapnya.

Warga juga diimbau untuk membersihkan saluran drainase sehingga air hujan mengalir pada tempatnya.

"Kalau air meluap berarti got atau drainasenya yang bermasalah," ujarnya.

Sementara Ketua RT 01, Kelurahan Fatukoa, Sabdi Manuleus mengaku, dirinya sudah mengimbau warganya agar mewaspadai Demam Berdarah Dengue (DBD) karena saat ini musim hujan sudah tiba. Walaupun sejauh ini, belum ada warga yang pernah terserang DBD, namun harus diantisipasi.

"Kalau menyangkut longsor dan sebagainya wilayah saya aman, hanya DBD saja yang perlu diantisipasi," kata Sabdi.

Terkait musim hujan ini, Sabdi mengaku telah menghimbau kepada warga bisa memanfaatkan lahan tidur yang ada dengan menanami berbagai macam tanaman pertanian, demi mewujudkan ekonomi rumah tangga.

"Mari kita sambut hujan dengan tanam dan tanam, karena hujan ini berkat, kalau kita sia-siakan berkat itu, maka sulit saja yang akan kita dapat," pungkasnya. (r1/gat/dek)

  • Bagikan