SURABAYA, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID- Antusiasme masyarakat Indonesia mengenai aset kripto tinggi. Bahkan, RI disebut sebagai salah satu negara dengan kesadaran kripto tertinggi se-Asia. Namun, pelaku industri mengatakan bahwa hal tersebut masih belum setara dengan literasi masalah aset digital.
VP PR & Marketing Tokocrypto Rieka Handayani mengatakan, survei yang dilakukan oleh Consensys dan YouGov mengungkapkan adanya peningkatan kesadaran masyarakat Indonesia terhadap kripto.
Angka itu naik sebesar 4 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Angka tersebut juga menempatkan Indonesia sejajar dengan Korea Selatan sebagai negara dengan tingkat kesadaran kripto tertinggi kedua di Asia setelah Turki.
"Meskipun minat masyarakat terhadap kripto semakin besar, rendahnya tingkat pemahaman menjadi hambatan utama," tuturnya kemarin (12/12).
Dia mengatakan, sebanyak 63 persen responden mengaku masih kesulitan memahami konsep dasar kripto dan teknologi blockchain.
Hal tersebut menjadi hambatan terbesar untuk menggali potensi pasar tanah air. Padahal, investor berusia 18 hingga 35 tahun merupakan kelompok yang paling aktif dalam transaksi kripto.
Menurut Rieka, edukasi memang menjadi pondasi yang kokoh dalam investasi kripto. Sifat pasar yang volatil dan kompleks menuntut pemahaman mendalam tentang teknologi blockchain, analisis pasar, dan berbagai aspek teknis lainnya.
"Pengalaman, baik dari keberhasilan maupun kegagalan, juga berperan penting dalam membentuk seorang investor yang cerdas. Pengalaman mengajarkan kita mengambil keputusan yang lebih baik dan mengidentifikasi peluang serta risiko yang tersembunyi," paparnya.
Selain itu, penting untuk selalu mengikuti perkembangan terbaru di dunia kripto. Menurut dia, pasar ini dinamis dan terus berubah. Sehingga, informasi terkini adalah kunci untuk membuat keputusan investasi yang tepat.
"Dengan menggabungkan edukasi, pengalaman, dan informasi terkini, investor dapat meningkatkan peluang sukses mereka dalam berinvestasi di aset kripto," ucapnya.(bil/dio/thi/dek)