RUTENG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID - Tingkat partisipasi pemilih pada pilkada serentak 2024 di Kabupaten Manggarai mengalami penurunan dibandingkan pemilihan legislatif dan presiden 2024.
Berdasarkan data KPU, partisipasi untuk pemilihan bupati-wakil bupati (pilbup) Manggarai hanya mencapai 68,65 persen.
Persentase ini dihitung dari jumlah 247.858 wajib pilih yang tercatat dalam daftar pemilih tetap (DPT) dan daftar pemilih tambahan (DPTb). Artinya, hanya sebanyak 170.144 pemilih yang menggunakan hak suaranya pada pilbup Manggarai 27 November 2024. Sementara pada pemilihan legislatif dan presiden, tingkat partisipasinya 76,52 persen dari DPT sebanyak 242.090.
Pada pemilu ini yang menggunakan hak pilih sebanyak 185.283 orang. Dari sisi persentase pada pilkada serentak 2024 menurun, tetapi pada hajatan ini total DPT lebih banyak. Tingginya jumlah pemilih yang tidak menggunakan hak pilih pada pilbup Manggarai bukan semata-mata karena keengganan, namun ada sejumlah faktor penyebab, seperti ada pemilih yang meninggal dunia dan merantau.
"Tingkat partisipasi kehadiran pemilih untuk pilbup Manggarai pada 27 November 2024 hanya mencapai 68,65 persen dari 247.858 wajib pilih yang tercatat dalam DPT dan DPTb. Sedikit menurun jika dibanding pada pemilu legistatif dan pilpres," ujar anggota KPU Kabupaten Manggarai, Florianus Irwan Kondo kepada Timor Express, Senin (16/12).
Florianus menjelaskan, sejumlah faktor penyebab rendahnya partisipasi pemilih pada pilbup Manggarai 2024, yakni salah satunya KPU tidak mengenal sejumlah pemilih yang terdaftar dalam DPT. Sehingga pemilih tidak bisa diberikan surat undangan pemungutan suara. Selain itu ada pemilih yang meninggal dunia setelah penetapan DPT, juga ada pemilih terdaftar dalam DPT yang masih berada di daerah perantauan pada hari pemungutan suara.
"Bukan karena pemilih enggan atau tidak mau ikut coblos, tapi ada pemilih dalam DPT yang tidak dikenal, sehingga undangan atau C-Pemberitahuan tidak bisa diberikan. Juga ada banyak pemilih yang meninggal dunia setelah DPT ditetapkan serta saat hari H ada pemilih yang masih di luar daerah atau merantau," jelasnya.
Ia menjelaskan, tercatat sebanyak 246.672 pemilih dalam DPT pilbup Manggarai 2024 dan hanya 168.678 pemilih yang datang ke tempat pemungutan suara (TPS). Selain pemilih DPT, terdapat juga 370 pemilih pindahan dan 1.096 pemilih DPTb yang menggunakan hak suaranya pada pilbup Manggarai 2024. Hal ini tentu dijadikan evaluasi terkait partisipasi masyarakat Manggarai.
Florianus menyebut, hasil rapat pleno rekapitulasi perhitungan suara tingkat KPU Manggararai pada 4 Desember 2024, paslon bupati dan wakil bupati, Heribertus Geradus Laju Nabit-Fabianus Abu (Heri-Fabi) nomor urut 2 sebagai pemenang. Pasangan ini unggul suara dari dua rivalnya, paslon Maksi Ngkeros-Ronald Susilo (Maksi-Ronal) nomor 1 dan paslon Yohanes Halut-Thomas Dohu (Yohan-Thomas) nomor 3.
Di mana sebut Florianus, paslon Heri-Fabi memperoleh 71.027 atau 42,51 persen. Unggul 19.327 suara atas paslon Maksi-Ronald yang memperoleh 51.700 atau 30,94 persen. Pasangan ini terpaut 26.670 suara dari paslon Yohan-Thomas yang meraih 44.357 atau 26, 55 persen. Terdapat 170.144 pemilih menggunakan hak suaranya pada pilbup Manggarai 2024. Sebanyak 167.084 suara dinyatakan sah dan 3.060 suara tidak sah.
"Perolehan suara gubernur dan wakil gubernur NTT di Kabupaten Manggarai, yakni paslon Yohanis Fransiskus Lema-Jane Natalia meraih 63.617 atau 38.18 persen, paslon Emanuel Melkiades Laka Lena-Johanis Asadoma mendapat 47.449 atau 28,47 persen dan paslon Simon Petrus Kamlasi-Adrianus Garu memperoleh 55.579 atau 33,35 persen," bilang Florianus. (kr1/ays/dek)