Jadilah Polisi Kemanusiaan dan Peradaban,Kapolda NTT Lantik 237 Bintara Polri Baru

  • Bagikan
IST TANDA PANGKAT. Kapolda NTT, Irjen Pol. Daniel Tahi Monang Silitonga menyematkan tanda pangkat kepada salah satu perwakilan bintara di sela seremonial pelantikan para Bintara menjadi anggota Polri baru di lapangan SPN Polda NTT, Rabu (18/12).

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID- Sebanyak 237 orang Bintara Polri Polda NTT resmi dilantik menjadi anggota Polri baru oleh Kapolda NTT, Irjen Pol. Daniel Tahi Monang Silitonga. Seremonial pelantikan ini dilakukan dalam upacara penutupan pendidikan pembentukan Bintara Polri Gelombang II TA 2024 SPN Polda NTT, Rabu (18/12) di SPN Polda NTT.

Pelantikan ditandai dengan penyematan tanda pangkat, pengalungan medali dan penyerahan piagam penghargaan. Kapolda NTT juga memandu pengambilan sumpah ke-237 orang Bintara ini didampingi para rohaniawan.

Di SPN Polda NTT, ratusan orang Bintara ini mengikuti pendidikan selama lima bulan, terhitung sejak 22 Juli-18 Desember. Awalnya, terdapat 238 orang siswa yang dididik oleh 95 orang pendidik dan 18 pengasuh dengan 1.200 jam pelajaran.

Dari jumlah tersebut, 237 orang dinyatakan lulus dengan kategori baik. Sementara satu orang dikeluarkan karena sakit. Siswa tersebut atas nama Yohakim Regi Jawan dari Kabupaten Lembata.

Kapolda NTT saat membacakan sambutan Kalemdik Polri, Komjen Pol. Chryshnanda Dwilaksana mengingatkan bahwa menjadi polisi adalah panggilan atau jalan hidup dan sebagai penjaga kehidupan, pembangun peradaban dan pejuang kemanusiaan.

Para Bintara juga diminta untuk menjaga nama baik institusi Polri. Lebih dari itu, para Bintara diingatkan terkait keutamaan bagi polisi adalah bagi kemanusiaan, keteraturan sosial dan peradaban sehingga bisa menjadi penjaga kehidupan, pembangun peradaban dan pejuang kemanusiaan.

Polisi sebagai penjaga kehidupan yang ditunjukkan secara profesional, cerdas, bermoral dan modern yang mampu mendukung, melindungi dan melayani warga masyarakat yang produktif untuk menghasilkan produksi.

"Peran polisi didalam pemolisiannya adalah untuk memberikan jaminan keamanan dan rasa aman. polisi tidak melakukan hal- hal yang kontra produktif, tidak melakukan pemerasan, tidak terima suap atau bermain-main atau menjadi backing hal-hal ilegal," tandas Kapolda NTT.

Polisi, katanya, juga berperan sebagai pembangun peradaban yakni penegak hukum dan keadilan untuk menyelesaikan konflik secara beradab. Polisi juga mencegah konflik yang lebih luas, memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada korban dan para pencari keadilan serta membangun budaya tertib supaya ada kepastian.

Polisi sebagai pejuang kemanusiaan untuk mengangkat harkat dan martabat manusia bagi semakin manusiawinya manusia. Polisi di dalam pemolisiannya memberikan pelayanan kepada publik terkait keamanan, pelayanan keselamatan, pelayanan hukum, pelayanan administrasi, pelayanan informasi dan pelayanan kemanusiaan yang bisa dipertanggungjawabkan secara moral, hukum, administrasi, fungsional dan secara sosial. Para Bintara diingatkan bahwa polisi adalah jalan hidup dan panggilan hidup.

"Jiwa polisi adalah penolong, memberikan yang terbaik dan menjaga sistem nasional agar bangsa tetap berdaulat, berdaya tahan dan mampu berdaya saing," tambah Kapolda NTT.

Bintara juga diminta tetap memegang teguh moralitas karena dalam masyarakat, dalam pikiran, perkataan dan perbuatan menunjukkan kejujuran, kebenaran dan keadilan.

"Jadi, harus mampu mengendalikan diri dimana saja, supaya saudara tetap menginspirasi, memotivasi, memberi solusi dan menjadi role model, maka segala sesuatu lakukan dengan kesadaran, orang yang sadar akan bertanggung jawab dan buahnya disiplin," tegas Kapolda NTT.

Ia juga minta agar terus mengembangkan inovasi kreativitas bagi kemanusiaan, bagi keteraturan sosial dan bagi pembangunan peradaban. Selain itu harus terus belajar dan menjadi pembelajar dan menjadi pembelajar sepanjang hayat sehingga makin dewasa, bijaksana dan tahu bahwa keberadaannya ada manfaat.

"Kalian menjadi pembelajar sehingga kedepan menjadi polisi-polisi yang profesional yang memiliki keahlian dan kemampuan yang berbasis pada ilmu kepolisian, bermoral untuk menunjukkan patriotisme, cinta dan bangga sebagai anak bangsa, cerdas, kreatif dan inovatif," pesan Kapolda.

Bintara juga diminta terus belajar menjadi penjaga kehidupan, pembangun peradaban dan pejuang kemanusiaan.

Hadir dalam dalam seremonial pelantikan tersebut, sejumlah pejabat tinggi, termasuk Wakapolda NTT, Brigjen Pol. Awi Setiyono, Irwasda Polda NTT, Kombes Pol. I Made Sunarta dan Kepala SPN Kombes Pol. Nanang Putu Wardianto. Turut hadir pula keluarga para siswa yang menyaksikan momen bersejarah bagi para lulusan.
(cr7/gat/dek)

  • Bagikan

Exit mobile version