Direksi dan Komisaris Independen Bank NTT Diisi Bank Jatim

  • Bagikan
INTHO HERISON TIHU/TIMEX KONPRESS. Pj Gubernur NTT, Andriko Noto Susanto didampingi jajaran saat memberikan keterangan pers di Kantor Gubernur NTT, Kamis, (19/20).

Bank NTT Gandeng Bank Jatim untuk Pemenuhan Modal Inti Rp 3 T

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID – Bank NTT dan Bank Jatim resmi menjalin kerja sama strategis melalui mekanisme Kelompok Usaha Bersama (KUB) untuk memenuhi persyaratan modal inti minimum sebesar Rp 3 triliun. Kesepakatan ini ditandai dengan penandatanganan Shareholders Agreement (SHA) antara pemegang saham pengendali kedua bank daerah tersebut.

Dalam kolaborasi ini, Bank Jatim tidak hanya menyuntikkan modal, tetapi juga menempatkan sumber daya manusia di posisi strategis di Bank NTT.

Penjabat (Pj) Gubernur NTT, Andriko Noto Susanto, yang juga bertindak sebagai Pemegang Saham Pengendali Bank NTT, menyatakan bahwa kerja sama ini mencakup penempatan satu direksi dan satu komisaris independen dari Bank Jatim.

"Selain penyertaan modal, ada juga berbagi SDM. Satu direksi dan satu komisaris independen akan diisi oleh Bank Jatim," kata Andriko dalam konferensi pers di Kantor Gubernur NTT, Kamis (19/12).

Andriko menambahkan, kehadiran perwakilan Bank Jatim di jajaran direksi dan komisaris Bank NTT bertujuan untuk memperkuat pengawasan dan pengambilan keputusan. Langkah ini juga diyakini akan mempercepat transfer pengetahuan, terutama terkait peningkatan pelayanan dan pengelolaan sistem berbasis teknologi online.

"Bank Jatim memiliki pengalaman yang luas, kualitas SDM yang unggul, serta jaringan yang kuat. Kerja sama ini diharapkan memberikan dampak positif bagi pengembangan Bank NTT," ujarnya.

Saat ini, modal inti Bank NTT tercatat sebesar Rp 2,4 triliun, masih kurang Rp 600 miliar dari target yang ditetapkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui Peraturan PJOK 03 Tahun 2020. Untuk menutupi kekurangan tersebut, Pemerintah Provinsi NTT berencana menyuntikkan tambahan modal sebesar Rp 100 miliar. Sisa kebutuhan akan dipenuhi melalui kolaborasi dengan Bank Jatim.

Sebelumnya, rencana kerja sama serupa sempat digagas dengan Bank DKI Jakarta, namun batal dilaksanakan. "Kami telah menandatangani kesepakatan dengan Direktur Bank Jatim, yang menegaskan kesiapan mereka untuk berkolaborasi. Dengan ini, target modal inti Rp 3 triliun dapat tercapai," ujar Andriko.

KUB ini diharapkan tidak hanya membantu Bank NTT memenuhi regulasi OJK, tetapi juga memperkuat daya saing bank dalam menunjang pembangunan ekonomi di NTT.

Menurut Andriko, keberhasilan KUB dengan Bank Jatim akan menjadi langkah besar untuk memastikan Bank NTT dapat terus berkembang dan memberikan layanan yang lebih baik kepada masyarakat.

“Dengan kolaborasi ini, Bank NTT tidak hanya memperbaiki struktur permodalannya tetapi juga membuka peluang untuk menghadirkan inovasi layanan dan ekspansi bisnis,” pungkasnya. (cr6/thi/dek)

  • Bagikan