KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID- Berdasarkan survey Badan Kebijakan Transportasi tahun 2024, disebutkan bahwa potensi pergerakan masyarakat selama masa libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, sebesar 90.38 juta orang, melalui jalur darat, 9.8 juta orang menggunakan jalur udara atau pesawat serta 8.05 juta orang menggunakan jalur laut/kapal.
Adapun prediksi puncak arus mudik libur Natal terjadi pada 22-24 Desember 2024, sedangkan puncak arus libur tahun baru dan prediksi puncak arus balik Natal terjadi pada 29 sampai 31 Desember 2024. Lalu Prediksi puncak arus balik tahun baru terjadi pada 4 Januari 2025.
Area Manager Communication Relation & CSR PT Pertamina Patra Niaga Region Jatimbalinus Ahad Rahedi, mengatakan, di Provinsi NTT, ada proyeksi peningkatan kebutuhan BBM, yaitu Gasoline yang merupakan kelompok pertamax, pertamax green, pertalite dan lainnya, diprediksi akan meningkat sekitar 1,6 persen dari konsumsi normal.
Ahad mengatakan, untuk Gasoil, mulai dari bio solar dan lainnya akan turun sekitar 18,7 dari kejauhan normal.
"Karena akan ada pelarangan kendaraan-kendaraan logistik, dan lebih prioritas pada kendaraan pribadi dan angkutan penumpang," jelasnya, saat konferensi pers kesiapan satgas Nataru di Provinsi NTT, di Hotel Swiss Bell Kupang, Rabu (18/12).
Sedangkan untuk permintaan minyak tanah atau Mitan, permintaan akan meningkat 12,1 persen dari keadaan normal, untuk LPG Bright Gas, atau LPG NPSO meningkat 26 persen dan demand Avtur di
NTT rata-rata mengalami peningkatan sebesar 12 persen, Khusus di Bandara El Tari Kupang meningkat sekitar 17 persen dibandingkan kondisi normal.
Ahad Rahedi mengatakan, stok BBM dan LPG saat ini dalam kondisi aman, dan seluruh infrastruktur telah disiagakan yang meliputi 8 Terminal BBM, 137 SPBU, 12 SPBUN, 5 Agen LPG NPSO, 334 Pangkalan LPG NPSO, 59 Agen Minyak Tanah, 4.921 Pangkalan Mitan dan 6 DPPU.
"Guna memastikan layanan terhadap Masyarakat, Pertamina juga menyediakan layanan energi pendukung di jalur potensial meliputi jalur toll, jalur wisata dan jalur lintas utama, berupa Lembaga Penyalur BBM siaga SPBU & Pertashop Siaga, Agen LPG Siaga, Agen dan Pangkalan Mitan Siaga, Motorist dan Mobil Tangki stand by/SPBU Kantong," ungkapnya.
Ahad menjelaskan, di Provinsi NTT, dibagi menjadi tiga pulau besar, yaitu Pulau Timor, Pulau Flores dan Pulau Sumba. Di NTT, terdapat 6 DPPU, 8 Fuel Terminal, 137 SPBU, 12 SPBUN dan 31 Pertashop. Jumlah Pulau di NTT sebanyak 532 Pulau, dengan jumlah penduduk sebanyak 5.466.285 jiwa, sementara untuk jumlah kendaraan sebanyak, 928.913 kendaraan.
Untuk jumlah industri sebanyak 73, jumlah kapal nelayan sebanyak 31.299, dengan 59 agen minyak tanah, 4.921 pangkalan minyak tanah, 5 agen lpg NPSO dan 334 outlet LPG NPS.
"Semua wajib mengikuti aturan dari satgas Nataru Pertamina, yang selalu melayani di masa libur Nataru," ungkapnya.
Untuk minyak tanah, di NTT menang masih tinggi kebutuhannya, dimana kebutuhan hariannya mencapai 370 kilo liter per hari, ketahanan stoknya di angka 4,8 hari. "Kita melakukan penebalan stok juga, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat," jelasnya.
Untuk Pertalite di NTT, di angka 1.215 kilo liter per hari, dan ketahanan 12,9 hari, solar juga 1.805 kilo liter per hari, dan ketahanan 5,1 hari, untuk Avtur memang ada peningkatan namun akan tetap aman, dan untuk ketahanan stoknya 32,1 hari. (thi/dek)