AKHIR TAHUN YANG SURAM MENANTI AMORIM

  • Bagikan
AFP ANCAMAN. Striker Newcastle United Alexander Isak mencetak lima gol dalam tiga matchweek terakhir.

United Tampil Duo Pilar Lini Tengah

Disambut LFC-Arsenal di Awal 2025

MANCHESTER, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID– Lima kali kalah dalam sepuluh laga awal yang ditorehkan Ruben Amorim merupakan rekor terburuk pelatih Manchester United sejak Walter Crickmer pada 1932. Yang lebih memalukan lagi, dalam dua laga terakhir, performa United sangat buruk.

Kalah tanpa bisa mencetak gol. Masing-masing 0-3 oleh AF Bournemouth di Old Trafford (22/12) dan 0-2 oleh Wolverhampton Wanderers di Molineux (27/12).

United yang sempat masuk sepuluh besar di awal Desember, kini lebih dekat ke zona degradasi. The Red Devils (sebutan United) menempati peringkat ke-14 dengan 22 poin atau berjarak 8 poin dari Leicester City yang ada di peringkat 18 sebagai batas atas zona degradasi.

Upaya Amorim untuk menaikkan performa United makin berliku karena lawan yang dihadapi di Old Trafforddini hari nanti (31/12) adalah Newcastle United (siaran langsung Vidio pukul 03.00 WIB).

The Magpies (sebutan Newcastle United) bisa memberikan akhir tahun yang suram bagi Amorim karena skuad Eddie Howe dalam performa meyakinkan dua pekan terakhir. Kieran Trippier dkk selalu menang dalam empat laga dan mencetak rata-rata 3 gol per laga.

United sebenarnya punya rekor meyakinkan ketika menghadapi Newcastle di Old Trafford. Dalam 39 lagakandang di ajang Premier League, United hanya sekali kalah. Akan tetapi, statistik di atas kertas tentu bukan jaminan. Apalagi, tuan rumah harus tampil tanpa dua pilar di lini tengah.

Kapten tim sekaligus playmaker Bruno Fernandes menjalani sanksi akibat kartu merah di Molineux. Gelandang bertahan Manuel Ugarte juga terkena akumulasi kartu.

Seiring Mason Mount berkutat dengan cedera, United tidak memiliki pemain kreatif di lini tengah yang bisa main penuh seperti Fernandes. Christian Eriksen sudah terlalu gaek untuk tampil selama 90 menit.

Casemiro yang diproyeksikan menggantikan Ugarte pun sudah kehilangan kecepatan dan deteminasi untuk memotong bola maupun terlibat dalam transisi permainan bertahan-menyerang maupun sebaliknya.

Ditambah Newcastle memiliki lini tengah bertenaga seiring dihuni Bruno Guimaraes, Joelinton, dan Sandro Tonali.

”Kami menghadapi tim yang sangat kuat dan mereka (Newcastle) memiliki kecepatan. Mereka juga cukup lama bermain dengan pelatih yang sama (Howe). Tapi, kami ingin kompetitif dan mencoba memenangkan permainan, itu saja,” tutur Amorim seperti dilansir The Sun.

Tantangan Amorim bukan hanya mengatasi Newcastle sebagai upaya menghindari akhir tahun suram. Setelah pergantian tahun, pelatih 39 tahun Portugal itu sudah ditunggu dua lawan lebih berat lagi. Pemuncak klasemen Premier League Liverpool FC (5/1/2025) lalu Arsenal di putaran ketiga Piala FA (12/1/2025). (ka/dns/jpg/gat/dek)

  • Bagikan

Exit mobile version