NTT Berpotensi Dilanda La Nina Lemah

  • Bagikan
Sti Nenot'ek

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi El Tari Kupang kembali merilis prakiraan cuaca ke depan di wilayah NTT. Sesuai pantauan BMKG Stasiun Meteorologi El Tari Kupang, terpantau aktifnya Monsun Asia dan fenomena La Nina lemah di wilayah Indonesia termasuk NTT, sehingga berpotensi terjadi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat.

Sirkulasi Siklonik lemah terpantau di wilayah antara Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT), namun masih sangat melebar di lapisan menengah sedangkan untuk lapisan bawah cenderung masih terganggu oleh pola lokal.

Diperkirakan, Sabtu (4/1) sirkulasi siklonik bergerak ke arah Barat-Barat Laut di perairan utara NTB hingga Bali dan berbelok arah menuju Barat Daya. Dan pada Senin (6/1) menuju perairan Selatan Bali. Potensi Sirkulasi Siklonik ini menjadi Siklon Tropis dalam 72 jam ke depan masih dalam kategori rendah.

Sehingga, masyarakat perlu mewaspadai potensi hujan sedang hingga lebat di wilayah Bali, NTB dan NTT bagian barat hingga akhir pekan.

"Beberapa wilayah di NTT memiliki kelembaban udara yang cukup basah di lapisan atas (700mb dan 500mb), labilitas lokal yang kuat mendukung proses pembentukan awan-awan konvektif secara lokal yang mendukung peningkatan curah hujan, hangatnya suhu muka laut menunjukan adanya potensi penambahan masa uap air yang dapat meningkatkan aktifitas pertumbuhan awan hujan," kata Kepala Stasiun Meteorologi El Tari Kupang, Sti Nenot'ek, Kamis (2/1).

Sti Nenot'ek meminta masyarakat untuk mewaspadai akan potensi dampak hujan dan angin kencang berdurasi singkat pada awal musim hujan yang dapat menyebabkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, pohon tumbang, jalan licin, berkurangnya jarak pandang, rusaknya atap bangunan dan fasilitas umum lainnya.

"Khusus untuk daerah bertopografi curam, bergunung, tebing patut waspada akan potensi longsor dan banjir bandang pada saat terjadi hujan dengan durasi yang panjang," ungkapnya.

Selain itu, terdapat Sirkulasi Siklonik di daerah NTT (Barat Laut pulau Sumba) yang diprakirakan dalam 2 hari ke depan, menguat menjadi Bibit Siklon Tropis yang memberikan dampak cuaca ekstrem dan peningkatan curah hujan di wilayah NTT.

Wilayah terdampak adalah seluruh wilayah NTT terutama di wilayah Kabupaten Sumba Barat Daya, Sumba Barat, Sumba Tengah, Sumba Timur, Manggarai, Manggarai Barat, Manggarai Timur, Ngada dan Nagekeo.

Masyatakat juga perlu mengantisipasi risiko bencana hidrometeorologi, membersihkan saluran air dan lingkungan sekitar untuk mengurangi risiko banjir, menghindari aktivitas di wilayah rawan bencana serta mempersiapkan perlengkapan darurat.

"Masyarakat tetap tenang dan siaga menghadapi perubahan cuaca ekstrem, serta pahami langkah evakuasi jika diperlulkan. Informasi ini akan terus diperbarui sesuai dengan perkembangan cuaca terbaru," tandasnya. (r1/gat/dek)

  • Bagikan