KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID- Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Kupang terus berupaya mengangkut semua sampah yang diproduksi oleh maayarakat selama libur hari raya Natal dan tahun baru (Nataru).
Seauai data dari DLHK Kota Kupang bahwa selama libur hari raya Nataru, terjadi peningkatkan volume sampah yang cukup signifikan. Di mana, pada kondisi normal biasanya sampah yang diproduksi sebanyak 17 persen atau sekira 40 ton per hari.
Namun, selama libur Nataru ini, sampah yang diproduksi oleh masyarakat sebanyak 274 ton per hari.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala DLHK Kota Kupang, Matheos Maahury yang diwawancarai, Jumat (3/1) menyampaikan hal ini. Dijelaskan Matheos bahwa selama libur Nataru, petugas kebersihan dari DLHK tidak libur atau terus melakukan tugas untuk mengangkut sampah pada rute masing-masing.
"Jadi, mereka (petugas kebersihan) hanya libur pada tanggal 25 Desember saja," ungkapnya.
Dia menjelaskan bahwa memang terjadi peningkatan volume sampah. Sebab, di momen libur ini dimanfaatkan untuk berkumpul bersama keluarga dan pastinya akan menghasilkan banyak sampah dari makanan dan minuman.
Dia juga membanggakan petugas kebersihan di dinasnya, karena tetap bekerja dan tidak kenal lelah, selama libur nataru dan tetap bekerja serta terus memastikan bahwa Kota Kupang tetap bersih, di saat semua pegawai libur dan merayakan Natal dan Tahun Baru bersama keluarga.
Dia menjelaskan bahwa masuk masa liburan, petugas kebersihan akan mulai melakukan penelusuran untuk membersihkan sampah di daerah pinggiran, seperti Oesapa, Jalan Jalur 40, dan titik lainnya, di mana sering terjadi banyak tumpukan sampah.
Dia mengaku bahwa saat sebelum hari raya Natal, petugasnya turun membersihkan sejumlah tempat buang sampah di Oesapa, dan mendapatkan 15 truk sampah, dengan sampah sebanyak ini, terbukti bahwa produksi sampah selama masa liburan memang mengalami peningkatan.
Masalah sampah, kata dia, kembali lagi pada pola perilaku hidup masyarakat. Jika masyarakat membuang sampah di luar jam yang ditentukan, maka tentunya akan sia-sia, karena ketika petugas sudah mengangkut sampah, masyarakat datang dan membuang lagi.
"Sebenarnya kembali lagi pada pola perilaku hidup masyarakat, jika taat membuang sampah, maka tentunya tidak ada sampah yang menumpuk, karena ketika jam pengangkutan, tentunya petugas langsung mengangkutnya, dan tidak ditumpuk lagi," ungkapnya.
Dia juga meminta masyarakat agar lebih tertib, dimulai dari diri sendiri, tertib membuang sampah pada tempatnya, tertib membuang sampah pada jam yang ditentukan, dan meminimalisir penggunaan sampah dalam kehidupan sehari-hari.
Terpisah, Wakil Ketua I DPRD Kota Kupang, Jabir Marola menjelaskan bahwa masalah sampah memang tidak bisa diselesaikan dalam waktu singkat. Sampah adalah akibat dari adanya konsumsi masyarakat, baik itu makanan maupun barang.
"Jadi, tidak bisa berhenti bekerja, termasuk di masa liburan. Namun hal ini tentunya harus diperhatikan juga, agar para pegawai terutama petugas kebersihan ini mendapatkan hak-haknya karena mereka sudah bekerja keras selama ini," ungkapnya.
Jabir juga meminta agar DLHK Kota Kupang agar mengatur sistem pengangkutan sampah secara baik, agar tidak ada yang tercecer. Gunakan semua armada yang ada, untuk membantu memaksimalkan pengangkutan sampah. (thi/gat/dek)