Dua Investor Tiongkok Kunjungi Kawasan Industri Bolok, Ini Tujuannya

  • Bagikan
Dirut KI Bolok, Toni Dima menerima kunjungan dua investor asal Cina yang hendak berinvestasi di KI Bolok, Jumat (3/1). (FOTO: ISTIMEWA)

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Dua investor asal Tiongkok yang telah mendirikan perusahaan di Indonesia, Jumat (3/1), mengunjungi Kawasan Industri (KI) Bolok, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Keduanya, Mr. Yu Huan dan Mr. Mao Jianping datang untuk melihat lahan guna memperluas usahanya di NTT.

Kedua investor itu didampingi partner mereka di Kupang, yakni Adimasta Layadi. Mereka diterima langsung Direktur Utama (Dirut) KI Bolok, Toni Dima didampingi Manajer Pembangunan, Perry Clement, dan Manajer Keuangan Aristo Laiskodat bersama beberapa staf.

Toni Dima kepada media ini menjelaskan, kedua pengusaha tersebut berasal dari SAH China. SAH adalah perusahaan yang bergerak dibidang retail bangunan dan perakitan listrik lampu solar cell, lampu candeliers, dan MCB Schneider.

Menurut Toni, kedua pengusaha tersebut sebelumnya telah bekerjasama dengan Adimasta Layadi untuk pembelian hasil bumi berupa pinang dan kelapa untuk diekspor ke Tiongkok. Keduanya juga telah mendirikan perusahaan bernama PT. Shanhe Investment Indonesia.

Adapun maksud kunjungan investor itu ke KI Bolok untuk melihat lahan dan potensi guna mendirikan industri perakitan barang-barang elektrik dan elektronik sesuai main business perusahaan mereka jika nanti mereka melakukan impor.

Toni mengaku menyambut gembira kedatangan kedua investor asal China tersebut apalagi ke depan Kupang menjadi salah satu pintu masuk tujuh macam komoditas industri selain Kota Sorong dan Bitung.

"Nanti ada kebijakan Menteri Perindustrian untuk memindahkan pintu masuk impor terhadap tujuh macam komoditas, yaitu Tekstil dan Produk Tekstil (TPT), elektronik, pakaian jadi, alas kaki, kosmetik, keramik, dan katup. Kupang salah satu dari tiga kota ini," kata Toni.

Sebagai salah satu pintu masuk impor, maka KI Bolok akan berperan besar menyediakan tempat/lahan, baik menampung barang-barang tersebut, sebagai tempat packing, bahkan untuk perakitan (assembling).

Dengan adanya penetapan Kupang sebagai salah satu pintu masuk, demikian Toni, tidak tertutup kemungkinan rencana untuk pembangunan New Kupang Port, yaitu terminal peti kemas dapat dilaksanakan karena lokasi KI Bolok yang berbatasan langsung dengan laut.

Dalam dialog dengan investor tersebut, tambah Toni, kedua menanyakan tentang fasilitas air dan listrik di KI Bolok. Terhadap hal itu, Toni menjamin bahwa untuk listrik tidak ada masalah, sedangkan untuk air bersih, PT. KI Bolok segera akan membangun reservoir untuk mencukupi kebutuhan dalam kawasan.

Pada kesempatan itu, kedua investor tersebut diantar berkeliling melihat seluruh lahan di KI Bolok dan juga lahan yang berbatasan dengan laut. Keduanya berjanji akan segera menindaklanjuti hasil kunjungan tersebut secepatnya. (yl/aln)

  • Bagikan

Exit mobile version