Jadilah Persembahan yang Hidup dan Kudus

  • Bagikan
INTHO HERISON TIHU/TIMEX NATAL. Suasana syukuran Natal dan Tahun Baru serta HUT ke-28 Himpunan Keluarga Patalori, Jumat (3/1).

Syukuran Natal dan Tahun Baru serta HUT Himpunan Keluarga Patalori

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID- Keluarga besar Sumba di Kota Kupang yang terhimpun dalam Himpunan Keluarga Patalori menggelar syukuran Natal dan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-28. Ibadah yang dihadiri ratusan orang itu mengusung tema “Bersyukur dalam Kasih dan Kebersamaan dengan Harapan Baru”, Sub Tema “Mensyukuri Tahun Pelayanan Himpunan Keluarga Patalori dan Menguatkan Harapan di Tengah Tantangan Dunia”.

Perayaan Natal dan Tahun Baru yang dipimpin Pdt. Leonard Lakapu, S.Th, ini diawali dengan tarian penyambutan oleh pemuda Patalori.

Dalam khotbahnya yang terampil dari Injil Matius 2:1-12 memberikan pesan mendalam untuk menjalani kehidupan di tahun baru ini, Pdt. Leo mengingatkan jemaat bahwa usia suatu organisasi, meskipun telah melalui perjalanan panjang dan penuh tantangan, tetap harus menjadi momentum untuk bersyukur dan mempersembahkan yang terbaik kepada Tuhan.

Mengambil inspirasi dari kisah orang Majus yang mencari Raja orang Yahudi untuk disembah, Pdt. Leonard menyoroti makna penting dari peristiwa tersebut.

“Orang Majus berasal dari bangsa lain, namun mereka datang menyembah Raja yang baru lahir. Mereka menyadari bahwa Raja orang Yahudi ini adalah penebus, pengharapan, dan raja bagi seluruh suku bangsa. Kekuasaan-Nya meliputi surga hingga ke ujung bumi,” katanya dalam khotbahnya.

Pdt. Leo menegaskan bahwa ada tiga tempat yang layak bagi Yesus Kristus dalam kehidupan seorang Kristen, yaitu gereja, keluarga, dan diri sendiri.

“Kerajaan surga hadir ketika seseorang hidup taat dan setia pada kehendak Kristus. Di situlah Kerajaan Allah nyata,” ujarnya.

Ia juga mengingatkan jemaat bahwa seperti orang Majus yang membawa persembahan terbaik untuk Yesus, umat Kristen saat ini diajak untuk mempersembahkan yang terbaik bagi Tuhan. Persembahan tidak hanya berupa harta, tetapi seluruh hidup yang dipersembahkan untuk memuliakan-Nya.

“Persembahkanlah tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, kudus, dan berkenan kepada Tuhan,” kata Pdt. Leonard, mengutip Roma 12:1.

Ia menegaskan bahwa persembahan terbaik tidak selalu berupa barang atau uang, tetapi ketaatan, pengabdian, dan pengudusan diri kepada Tuhan.

Dalam momen refleksi Natal dan Tahun Baru, Pdt. Leonard mengajak jemaat untuk merenungkan persembahan apa yang dapat diberikan kepada Tuhan sebagai ungkapan syukur.

“Mari jadikan hidup kita sebagai persembahan yang memuliakan Tuhan,” pintanya.

Ketua Himpunan Keluarga Patalori, Ir. Yohanis Umbu L. Sobang, M.Si, merefleksikan perjalanan organisasi yang telah mencapai usia ke-28 tahun sebagai momentum penting untuk merenungkan pencapaian dan harapan ke depan.

Ia mengungkapkan bahwa Himpunan Keluarga Patalori didirikan secara spontan oleh tujuh orang dengan semangat kebersamaan dan tujuan untuk menjawab berbagai kebutuhan sosial masyarakat.

“Awal berdirinya kelompok ini lahir dari keinginan bersama untuk saling mendukung. Dengan spirit kebersamaan itu, kami memulai berbagai kegiatan seperti arisan, membantu pembangunan gereja, dan mendukung panti asuhan,” ungkapnya.

Menurut Yohanis, regenerasi merupakan salah satu kunci keberlanjutan organisasi. Oleh karena itu, kaderisasi menjadi fokus utama, terutama bagi anak-anak dan pemuda, agar semangat kebersamaan ini terus diwariskan dari generasi ke generasi.

Selama 28 tahun berdiri, Himpunan Keluarga Patalori telah melalui berbagai dinamika, baik suka maupun duka. Meski usia ini relatif muda, Yohanis menegaskan bahwa perjalanan organisasi harus terus diarahkan pada hal-hal positif yang memberikan manfaat lebih besar bagi anggota dan masyarakat.

“Meski sudah banyak hal yang kami lakukan, ini baru permulaan. Ke depan, perlu ada pengembangan lebih lanjut agar himpunan ini semakin berdampak luas,” tambahnya.

Syukuran Natal dan Tahun Baru, Yohanis mengajak seluruh anggota untuk menjadikan perayaan ulang tahun ini sebagai momen refleksi sekaligus awal dari harapan baru. Ia percaya bahwa semangat kebersamaan dan solidaritas akan membawa himpunan ini pada perjalanan yang lebih baik di masa mendatang.

Dengan semangat kebersamaan yang telah menjadi dasar pendirian, Himpunan Keluarga Patalori diharapkan dapat terus berkembang menjadi organisasi yang memberikan dampak positif, tidak hanya bagi anggotanya, tetapi juga bagi masyarakat luas.

“Harus ada harapan baru di momen Natal dan Tahun Baru ini. Ulang tahun ini juga menjadi momen refleksi perjalanan organisasi ke depan, sehingga kami dapat terus tumbuh dan memberikan manfaat,” tegasnya.

Ketua Panitia, Umbu P.L. Dawa dalam laporannya menyebut, syukuran itu diselenggarakan sebagai bentuk ungkapan syukur atas penyertaan Tuhan sepanjang tahun pelayanan Himpunan Keluarga Patalori, merayakan Natal dan Tahun Baru, serta memperingati HUT ke-28 Himpunan Keluarga Patalori.

Dikatakan, Tahun Baru dan Hari Ulang Tahun (HUT) memiliki makna yang mendalam bagi setiap anggota dan undangan yang terlibat.

“Perayaan Natal mengingatkan kita akan kasih Tuhan yang telah datang ke dunia melalui kelahiran Yesus Kristus. Momen ini menjadi pengingat untuk terus hidup dalam kasih, saling berbagi dan mempererat kebersamaan sebagai wujud syukur atas anugerah-Nya,” ungkapnya.

Lanjut mantan Dekan FPIK UKAW itu, tahun baru adalah simbol dari harapan baru. Setiap langkah memasuki tahun yang baru adalah kesempatan untuk merefleksikan perjalanan hidup, merancang langkah ke depan, dan menghadapi tantangan dengan optimisme.

Dalam konteks Himpunan Keluarga Patalori, Tahun Baru menjadi pengingat untuk terus melayani dengan semangat yang diperbarui, memperkuat komitmen terhadap kebersamaan, dan mengarung dinamika kehidupan dengan iman.

HUT ke-28 Himpunan Keluarga Patalori merupakan perayaan perjalanan panjang dalam pelayanan dan kebersamaan.

“Selama hampir tiga dekade, himpunan ini telah menjadi wadah yang mempertemukan anggota dalam kasih persaudaraan, berbagi berkat, dan mendukung satu sama lain dalam berbagai situasi,” katanya.

Disebutkan bahwa tujuannya adalah merayakan dan mensyukuri penyertaan Tuhan dalam pelayanan Himpunan Keluarga Patalori. Mempererat kasih dan kebersamaan di antara anggota dan tamu undangan.

Selain itu, umtuk meningkatkan kepedulian sosial melalui kegiatan pelayanan kasih. Selain natal, kegiatan lain yang dilakukan adalah pelayanan asih di Panti Asuhan Sinar Harapan Kabupaten Sumba Tengah. (cr6/gat/dek)

  • Bagikan

Exit mobile version