KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID – Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang kembali mengukuhkan tiga guru besar melalui Rapat Senat Terbuka Luar Biasa di auditorium Undana, Selasa (7/1). Ketiga guru besar yakni Prof Dr Yuliana Salosso, SPi, MSi (Fakultas Peternakan, Kelautan dan Perikanan), Prof Dr Frans Gana, MSi (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik) dan Prof Reinner Ishaq Lerrick, SSi, MSc, PhD (Fakultas Sains dan Teknik).
Dalam sambutannya, Rektor Undana, Maxs UE Sanam mengapresiasi pencapaian ketiga profesor baru tersebut. Ia menekankan pentingnya inovasi dari hasil penelitian yang dihasilkan, terutama dalam mendukung hilirisasi riset untuk penguatan ekonomi nasional.
“Hilirisasi hasil penelitian para profesor sangat penting dalam kontribusi kepada swasembada pangan, energi dan pengentasan kemiskinan. Ini adalah tanggung jawab pendidikan tinggi dan para profesor sebagai lokomotif penggerak penelitian untuk menjawab tantangan kehidupan masyarakat,” ujarnya.
Ia mengungkapkan bahwa pada tahun 2024, Undana telah melahirkan 24 guru besar baru. Sebagian besar berasal dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP). Ia menambahkan, sebanyak enam profesor lagi akan dikukuhkan pada Januari ini, menjadikan total guru besar aktif Undana saat ini sebanyak 39 orang. Namun, jumlah tersebut masih jauh dari ideal.
"Jumlah guru besar aktif yang ada saat ini masih kurang dari 10 persen dari total dosen Undana. Kita membutuhkan setidaknya 100 guru besar untuk mencapai target tersebut," jelas Maxs.
Ia berharap momentum ini dapat memotivasi para dosen lain untuk terus meningkatkan jenjang karier akademik hingga mencapai guru besar.
Ia juga menyoroti Fakultas FISIP yang selama ini hanya memiliki satu profesor dan berharap pengukuhan Frans Gana menjadi awal dari peningkatan jumlah guru besar di fakultas tersebut.
Acara yang dihadiri oleh sejumlah pejabat, keluarga dan undangan ini bukan hanya bentuk pengakuan akademik, tetapi juga amanah besar bagi para guru besar untuk terus menulis, meneliti dan membagi ilmu kepada generasi muda.
“Para guru besar harus menjadi agen perubahan yang membawa manfaat bagi masyarakat dan bangsa,” katanya.
Sementara, Penjabat Gubernur NTT, Andriko Noto Susanto turut memberikan apresiasi saat menyampaikan sambutan. Ia menekankan peran guru besar dalam memperkuat ekosistem akademik, riset dan inovasi di Undana.
“Pengukuhan ini tidak hanya menambah jumlah guru besar, tetapi juga meningkatkan daya saing dan kiprah Undana sebagai universitas unggulan. Kehadiran para guru besar harus berdampak pada pengembangan sumber daya manusia, terutama dalam mengatasi masalah seperti kemiskinan ekstrem, stunting dan pengentasan kemiskinan,” ujar Andriko. (cr6/ays/dek)