KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID- Sebanyak dua orang anak binaan Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Klas I Kupang masing-masing berinisial SK dan MA kini menjalani Pembebasan Bersyarat (PB). Pembebasan bersyarat ini diperoleh kedua orang anak binaan ini pada Jumat (10/1).
Keduanya melangkah keluar dari gerbang LPKA dengan membawa harapan baru serta bekal keterampilan untuk memulai kehidupan yang lebih baik di masyarakat.
Kepala LPKA Kupang, Lukas Laksana Frans, berharap dengan bekal keterampilan yang dimiliki menjadi langkah awal menuju kemandirian.
"Jadilah individu yang bermanfaat bagi masyarakat,” ungkapnya.
Selama masa pembinaan, kata Lukas, kedua anak binaan ini telah mengikuti berbagai program pendidikan dan pelatihan keterampilan. Mulai dari pelatihan meubelair hingga teknik bertani hidroponik.
"Program ini dirancang agar anak-anak binaan dapat memiliki keahlian yang relevan dan siap diterapkan di dunia kerja," jelasnya.
Terkait dengan Pembebasan Bersyarat, kata Lukas, setelah keduanya dinilai memenuhi syarat administratif dan substantif, termasuk telah menjalani setengah masa hukuman dan menunjukkan perilaku yang baik selama di LPKA.
Proses ini menegaskan bahwa pembinaan di LPKA tidak hanya soal hukuman, tetapi juga rehabilitasi dan pembangunan kapasitas diri.
“Setiap keterampilan yang diajarkan bukan sekadar ilmu, tetapi peluang untuk kehidupan yang lebih baik,” ujarnya.
Kisah anak binaan inisal SK dan MA menjadi bukti nyata bagaimana pendekatan rehabilitatif di LPKA Kupang mampu menciptakan perubahan positif. Keduanya kini siap kembali ke masyarakat dengan lebih percaya diri, membawa harapan dan tekad untuk menjalani hidup yang mandiri.
Langkah besar yang diambil oleh kedua anak binaan ini tidak hanya menjadi momen penting bagi mereka, tetapi juga inspirasi bagi banyak anak binaan lainnya untuk terus berusaha dan berubah menjadi lebih baik. (r1/gat/dek)
