Melki-Johni Ajak Masyarakat Berkontribusi Bangun NTT

  • Bagikan
IST PIDATO. Gubernur NTT terpilih Melkiades Laka Lena saat pidato politik pada kegiatan Refleksi Kepemimpinan Pascapilkada 2024 di hotel Neo Aston, Sabtu (11/1).

Refleksi Kepemimpinan Pascapilkada

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID - Pasangan gubernur dan wakil gubernur NTT terpilih, Emanuel Melkiades Laka Lena dan Irjen Pol (Purn) Johni Asadoma serta pasangan wali kota Kupang terpilih, Christian Widodo dan Serena Francis mengajak masyarakat untuk ikut berkontribusi dalam pembangunan.

Ajakan ini disampaikan pasangan Melki-Johni sebagai pasangan gubernur dan wakil gubernur NTT terpilih dan Christian-Serena sebagai pasangan wali kota dan wakil wali kota Kupang terpilih saat memberikan pidato politik dalam acara Refleksi Kepemimpinan Pascapilkada 2024 yang digelar di hotel Neo Aston Kota Kupang, Sabtu (11/1).

Melki Laka Lena pada kesempatan itu meminta semua pihak mempersiapkan diri untuk membangun NTT. Menurutnya, NTT memiliki sejarah penting dalam pembangunan Indonesia, yakni lahirnya Pancasila yang digagas oleh Bung Karno saat diasingkan di Ende salah satu kabupaten yang ada di Provinsi NTT.

“Tanpa Pancasila pasti agak repot menghadapi dinamika kebangsaan, ditengah segala keterbatasan dan keberagaman. NTT punya kebangaan ada sumbangan besar bagi republik. Kami ingin agar berlandaskan Pancasila, kita bersama-sama membangun bangsa dan negara,” ujarnya.

Melki mengatakan, dirinya dan Johni Asadoma ingin memimpin TT dengan landasan spirit kebersamaan. Hal itu dapat membantu seluruh komponen memberi diri dalam pembangunan di NTT.

"Semua kita punya niat berkontribusi membangun NTT. Kami betul-betul berharap, agar semua pihak mempersiapkan diri dengan baik untuk berkontribusi dalam berbagai bidang. Ini membutuhkan kerja sama kita semua,” ungkapnya.

Adapun pembangunan, kata Melki, akan dilakukan dengan pola yang lebih terbuka dan profesional.

Selanjutnya Johni Asadoma mengingatkan bahwa pembangunan tidak bisa dilaksanakan dengan baik jika masyarakat terpecah belah. Karena itu dia mengajak seluruh komponen masyarakat bekerja sama ikut andil dalam pembangunan.

Sementara, Christian Widodo menyebut bahwa dirinya dan Serena telah berkomitmen untuk mengutamakan pelayanan yang responsif dan tegas pada tujuan dalam memimpin Kota Kupang.

Dia mengatakan, Pemerintah Kota Kupang di bawah kepemimpinan mereka akan konsen pada pencapaian kesejahteraan masyarakat. "Kami siap berkolaborasi dengan pemerintah provinsi dan pemerintah pusat serta elemen pemerintahan dan ormas. Kami percaya kalau mau bergerak jauh, harus bergerak bersama,” ungkapnya.

Selanjutnya, Serena menambahkan, pemimpin yang dibutuhkan di Kota Kupang bukan hanya tentang kekuasaan, power atau relasi, tetapi bagaimana kepemimpinan itu memiliki kemampuan untuk berlaku adil, inovasi dan berdampak.

Adapun dalam Refleksi Kepemimpinan Pascapilkada 2024, empat tokoh agama menyampaikan refleksi teologis humanis tentang kepemimpinan NTT dan Kota Kupang, yakni Pdt Oby Milu, Prof Zainur Wula, I Wayan Dharmawan dan Romo Leo Mali, Pr.

Refleksi yang digagas dan diselenggarakan oleh Gerakan Ayo Bangun NTT dihadiri lebih dari 1.000 orang yang terdiri dari forkopimda, perwakilan kelompok etnis dan sosial, perwakilan pemuda dan masyarakat sipil, birokrasi, perwakilan tokoh politik, perwakilan lembaga, akademisi dan kampus serta undangan lainnya. Refleksi mengangkat tema “Kepemimpinan Baru yang Menyatukan dan Melayani Bersama Pasangan Gubernur NTT dan Wali Kota Kupang Terpilih”.

Bartol Badar Karwayu selaku inisiator mengatakan kegiatan itu dilaksanakan dalam rangka menyatukan kembali simpul-simpul kelompok sosial dan masyarakat yang sempat terpolarisasi pada pemilihan kepala daerah 2024 yang lalu, baik di Kota Kupang maupun di NTT pada umumnya.

Dia mengatakan, saat ini, NTT sudah memiliki pasangan pemimpin baru yang dipilih melalui mekanisme pemilukada. Karena itu, saatnya menyatukan segala potensi untuk mendukung pembangunan masyarakat dan daerah di bawah kepemimpinan yang baru.

Ketua panitia, Ikhsan Pua Upa yang didampingi sekretaris Histo Safrodan menyebut tujuannya, mempersatukan kembali masyarakat yang sempat terkotak-kotakan akibat perbedaan pandangan politik.

“Refleksi yang diadakan oleh Gerakan Ayo Bangun NTT ini dilatarbelakangi oleh keprihatinan kami terhadap polarisasi dan dinamika politik dalam pilkada kemarin, sehingga melahirkan inisiatif kami agar anak bangsa jangan terpecah belah dan keluar dari sekat-sekat yang merugikan,” ujarnya.

Ikhsan juga mengatakan, di bawah kepemimpinan baru, refleksi ini menjadi momen agar semua pihak kembali bersatu membangun NTT dan Kota Kupang. “Mari kita membantu pemimpin terpilih kita untuk melayani dan membangun NTT dan Kota Kupang yang lebih baik,” pungkasnya. (cr6/ays/dek)

  • Bagikan