TURIN, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID- Juventus kembali hanya mampu bermain imbang dalam derbi kontra Torino di giornata ke-20 Serie A. Status mereka sebagai raja seri makin dipertegas dengan hasil mengecewakan ini.
Gol Kenan Yildiz di menit ke-8 sempat memberi harapan pada Si Nyonya Tua bahwa mereka bisa pulang dengan tiga angka. Namun, Nicola Vlasic berhasil mencuri gol penyama kedudukan menit ke-45+1 yang membuat laga ini berakhir 1-1.
Itu adalah hasil imbang ke-12 Juventus dalam 19 pertandingan Serie A musim ini. Meski menjadi satu-satunya klub yang belum terkalahkan, banyak hasil seri mereka membuat Bianconeri kesulitan bersaing di jalur juara.
Dengan poin 33, Juventus yang saat ini di peringkat kelima tertinggal 11 angka di belakang pemuncak klasemen, Napoli. Jarak itu akan melebar menjadi 14 poin jika hari ini Napoli mampu menang menghadapi Verona.
Bahkan, Juventus yang terpaut tiga angka dari tim peringkat keempat, Lazio akan turun ke posisi ke-6 jika Fiorentina yang hanya berselisih satu poin di belakang mereka bisa mengalahkan Monza pada hari Selasa.
"Kami memulai dengan sangat baik, dan faktanya, kami memimpin. Setelah itu, kami mundur, membiarkan Torino menciptakan peluang berbahaya dengan umpan-umpan panjang," keluh Pelatih Juventus, Thiago Motta kepada DAZN.
Menurut Motta, mereka seharusnya lebih agresif dalam membangun serangan untuk mencetak gol.
"Kami memasuki lapangan dengan baik di babak kedua. Kami mendominasi dan memiliki peluang, tetapi kami tidak klinis," jelasnya.
Motta yang didatangkan musim panas lalu untuk membantu Juventus mengembalikan kejayaannya di Serie A mengakui bahwa mereka terlalu banyak mendapatkan hasil imbang. Meski begitu, ia tetap mengapreasiasi pencapaian timnya.
"Tentu saja, kami terlalu banyak seri, terutama karena kami memimpin dalam beberapa pertandingan. Pada saat yang sama, Juventus hanya kalah dua kali dari 27 pertandingan, dengan tim yang sangat muda dan beberapa cedera," ujarnya.
Tapi ia juga menyadari bahwa itu tidak boleh menjadi dalih mereka.
"Itu tidak pernah menjadi alasan. Sekarang, kami harus pulih setelah upaya fisik yang signifikan dan fokus pada pertandingan hari Selasa (Rabu) di Atalanta," tegasnya.
Teun Koopmeiners mewakili pemain Juventus mengatakan, mereka sangat kecewa dengan hasil imbang ini. Makanya, ia memastikan mereka harus tampil lebih baik.
"Kami harus meningkatkan permainan, tidak ada alasan," ujarnya di Football Italia.
Bukan hanya Juventus, Torino yang tampil di kandang juga tak puas dengan hasil imbang ini. Pelatih Torino Paolo Vanoli yang mendapat kartu merah bersama Motta karena bersitegang di pinggir lapangan menyebut para pemainnya kurang berani.
"Kami bisa saja membuat sejarah dengan sedikit keberuntungan hari ini, tetapi saya senang dengan orang-orang saya. Kami terlalu malu-malu pada awalnya, tetapi kami sering merebut bola ketika kami mulai menekan secara kolektif," katanya kepada DAZN.
Terkait pengusiran dirinya dan Motta di babak kedua, Vanoli menganggap itu biasa terjadi dalam pertandingan yang ketat.
"Inilah yang membuat sepak bola menyenangkan. Ada ketegangan, dan Anda bisa merasakannya di lapangan," tandasnya. (amr/jpg/gat/dek)