Febriano Mana Ditemukan Mengapung di Bak Air

  • Bagikan
IMRAN LIARIAN/TIMEX EVAKUASI. Personel Polresta Kupang Kota mengevakuasi jasad Febriano Mana yang ditemukan tak bernyawa dalam bak air di wilayah Kelurahan Oebufu, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang pada Sabtu petang (18/1).

Kombes Pol. Aldinan: Korban Murni Jatuh karena Tak Ada Tanda Kekerasan

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID- Sabtu (18/1) sekira pukul 16.30 Wita, warga di wilayah RT 35/RW 09, Kelurahan Oebufu, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang digemparkan dengan penemuan sesosok jasad pria yang terapung dalam bak penampungan air. Jasad pria itu akhirnya teridentifikasi bernama Febriano R. L. Mana, 21, warga Kelurahan Kolhua, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang.

Jasad Febriano pertama kali ditemukan oleh sekelompok anak-anak kecil yang saat itu bermain di dekat bak penampungan air tersebut.

Saksi Leni Kase kepada media ini mengaku mendengar teriakan anak-anak kecil bahwa ditemukan seseorang yang tenggelam di dalam bak air. Karena itu maka saksi bersama warga sekitar langsung mendatangi lokasi temuan jasad tersebut. Selanjutnya informasi temuan jasad itu pun disampaikan kepada pihak kepolisian.

Kapolresta Kupang Kota, Kombes Pol. Aldinan R. J. H. Manurung, Minggu (19/1) membenarkan adanya temuan jasad dalam bak penampungan air di wilayah Kelurahan Oebufu. Berdasarkan informasi dari masyarakat, katanya, maka personel Polresta Kupang Kota langsung menuju ke lokasi temuan jasas dan mengevakuasi jasad korban ke RSB Titus Uly Kupang.

"Dari hasil pemeriksaan medis dan visum bahwa seluruh organ tubuh korban lengkap dan organ tubuh korban utuh. Korban murni jatuh dalam bak air dan itu jelas karena tidak ada tanda kekerasan pada tubuh korban," jelasnya.

Hasil ini sudah disampaikan kepada pihak keluarga korban dan keluarga korban menerima kematian korban sehingga menolak untuk dilakukan autopsi.

Terkait kronologisnya, sehari sebelum kejadian, tepatnya pada Jumat (17/1) malam, korban bertemu dengan teman-temannya dan mengadakan sebuah pesta.

Setelah itu korban kembali malam-malam dengan membawa sepeda motor dan korban diduga hendak buang air besar, lalu berhenti di sebuah bak penampung air yang menjadi lokasi korban ditemukan tidak bernyawa.

Saat ditemukan warga, jasad korban masih berada di dalam bak air sehingga dievakuasi ke luar oleh personel Polresta Kupang Kota yang datang ke lokasi bersama tim medis dari RSB Titus Uly Kupang.

"Saat dievakuasi dari dalam bak dengan kedalaman hingga 9 meter, dan penuh dengan air serta sampah-sampah plastik, korban masih mengenakan celana yang telah diturunkan separuh dan korban diketahui tidak bisa berenang," ungkap Kombes Pol. Aldinan.

Di lokasi juga ditemukan sepeda motor merek Honda Vario, sandal milik korban dan bekas tinja manusia yang berada di tepi atau pinggiran bak, celana jeans dan ikat pinggang yang tenggelam di dalam bak.

"Barang bukti telah kami amankan untuk kepentingan penyelidikan dan pada celana jeans warna hitam pucat, ditemukan bekas tinja milik korban yang masih menempel di celana tersebut," jelasnya.

Berdasarkan informasi dari kakak korban berinisial RM, 35, bahwa pada Jumat (17/1) sekira pukul 20.00 Wita, korban minta izin untuk pergi nongkrong dengan teman-temannya. Akan tetapi, korban tidak menyampaikan kepada kakaknya bahwa di mana korban akan nongkrong.

Pada Sabtu (18/1) pukul 16.30 Wita, kaka korban tetiba mengetahui informasi terkait korban dari Live Streaming sebuah akun di media sosial TikTok sehingga langsung menuju ke TKP untuk mengecek kebenarannya dan ternyata benar yang meninggal di dalam bak tersebut adalah adiknya.

Sementara Ketua RT 35/RW 09, Kelurahan Oebufu, Petrus N mengaku mendapatkan informasi kejadian itu sekira pukul 16.39 Wita sehingga dirinya langsung pergi ke lokasi temuan jasad itu.

"Yang ditemukan meninggal dunia ini bukan warga saya," tegasnya.

Sementara Lurah Oebufu, Zet Batmalo mengaku lokasi ditemukan jasad korban dalam bak air itu merupakan wilayah Kelurahan Oebufu.

"Itu bak air yang sudah tidak digunakan lagi oleh warga," pungkasnya. (r1/gat/dek)

  • Bagikan