Menorehkan Senyum Ribuan Pencari Nafkah

  • Bagikan

Mengenang Kebaikan Sosok Alwi Hamu (1)

Ketika amal baik telah sempurna, kematian bukanlah akhir melainkan istirahat abadi.

SAENAL MASRI, Makassar

KATA itulah pantas disematkan bagi almarhum HM Alwi Hamu yang telah berpulang ke pangkuan Ilahi. Dia meninggalkan jejak kebaikan yang tak terhingga.

Semasa hidupnya, almarhum telah menorehkan senyum bagi ribuan pencari nafkah keluarga. Putra Allakuang, Sidrap, itu menghadirkan lapangan kerja bagi mereka di perusahaan yang didirikannya di bawah naungan FAJAR Group.

Tak hanya di perusahaan media, almarhum juga memiliki Yayasan Pendidikan Fajar Ujungpandang. Yayasan ini menaungi dua perguruan tinggi, yakni Universitas FAJAR (Unifa) dan Institut Bisnis dan Keuangan (IBK) Nitro.

Kedua kampus tersebut telah menampung dan mencerdaskan ribuan mahasiswa yang menuntut ilmu demi mencapai cita-citanya di masa depan. Semua yang telah dihadirkan Alwi Hamu tersebut diyakini menjadi tabungan amal di alam barzah.

"Ketika orang wafat berarti dia sudah sempurna amal baiknya," ujar Rektor UIM Prof Muammar Bakry saat takziah pertama di jalan Kapten Pierre

Tendean, Minggu (19/1).

Muammar menyampaikan pesan mendalam tentang amal dan perjalanan hidup Alwi Hamu. Sekretaris MUI Sulsel itu menyebut Alwi Hamu telah membangun warisan luar biasa, termasuk perguruan tinggi yang menjadi ladang amal jariyah bagi almarhum.

Setiap mahasiswa yang belajar di perguruan tinggi yang didirikan oleh Alwi Hamu menjadi sumber pahala tak terputus. “Sejumlah karyawan yang bekerja di grup Fajar juga menjadi bagian dari tabungan amal beliau,” katanya.

Imam Besar Masjid Al-Markaz Al Islami Makassar juga menjelaskan bahwa amal kebaikan almarhum sudah dinikmati di alam barzah. Dia menyebut alam barzah ibaratnya tempat transit sebelum menuju kehidupan akhirat atau hari kiamat nantinya.

Jika orang suka bekerja dan berbuat baik, kematian adalah istirahat baginya. Ia berhenti bekerja, berpikir dan berbuat. "Amal baiknya menjadi pendampingnya di alam barzah,” tuturnya.

Sekretaris Umum Darud Da'wah wal Irsyad (DDI) Sulsel ini juga menggambarkan alam barzah sebagai terminal transit sebelum hari akhir. Almarhum, menurutnya, telah melewati berbagai fase kehidupan masa anak-anak, remaja, hingga tua.

"Almarhum berhasil membangun peradaban, itulah yang akan menemani beliau di alam barzakh,” tambahnya.

Muammar juga mengingatkan bahwa doa dari keluarga, sahabat dan masyarakat adalah hadiah terbaik untuk almarhum.

“Doa yang paling lengkap adalah Surah Al-Fatihah, mengandung sanjungan dan permohonan,” tutupnya. (bersambung/jpg/ays/dek)

  • Bagikan