Bulog NTT Miliki Stok Beras 19.000 Ton,Dipastikan Mampu Penuhi Kebutuhan Masyarakat

  • Bagikan
IST. GUDANG BERAS. Gudang beras Perum Bulog Kantor Wilayah Nusa Tenggara Timur, di Kelurahan Alak Kecamatan Alak Kota Kupang.

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Perum Bulog Nusa Tenggara Timur menjamin ketersediaan stok beras di Provinsi Nusa Tenggara Timur, hingga Maret mendatang. Demikian disampaikan Pemimpin Wilayah Perum Bulog Nusa Tenggara Timur, Himawan Kartika Nugraha.

Himawan menjelaskan, bahwa stok saat ini sebanyak 19.000 ton, untuk seluruh Provinsi NTT, dan baru saja selesai berproses untuk kontrak tahun 2024, yang bongkar beras di Pelabuhan Tenau Kupang sebanyak 4.350 ton beras.

Beras tersebut, kata dia, merupakan beras yang kontraknya tahun 2024 lalu, dan merupakan beras dari Myanmar.

"Diharapkan dengan jumlah stok sebanyak ini, dapat memenuhi kebutuhan beras untuk masyarakat Nusa Tenggara Timur. Total secara keseluruhan stok beras Bulog mencapai 20.000 lebih ton," ungkapnya.

Stok beras ini, kata dia, untuk mengantisipasi kondisi di Provinsi NTT, di mana pada bulan Januari dan Februari, biasanya petani belum melakukan panen, sehingga dipastikan stok yang ada saat ini, akan tahan sampai Maret mendatang.

"Selain itu, beras yang ada akan digunakan untuk operasi pasar, termasuk beras SPHP, dan penerima bantuan pangan. Namun memang belum terdistribusi karena masih menunggu data dari pemerintah pusat. Untuk diketahui bahwa Bulog mendapatkan tugas untuk menyalurkan bantuan pangan kepada masyarakat, " jelasnya.

Dia menjelaskan, bahwa estimasi kebutuhan beras untuk mendistribusikan bantuan pangan kepada masyarakat ini, sebanyak 6.000 ton, sehingga kalau distribusi bantuan pangan dilakukan untuk alokasi bulan Januari dan Februari, maka beras yang dibutuhkan sebanyak 12.000 ton.

Dengan kata lain, sambungnya, stok beras saat ini sangat mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, termasuk untuk pendistribusian bantuan pangan kepada masyarakat.

Himawan menjelaskan, Perum Bulog juga akan memastikan ketersediaan beras menjelang hari raya atau bulan puasa yang akan dilaksanakan pada akhir Maret nanti. Bulog NTT akan mulai mendistribusikan beras SPHP dan bantuan pangan untuk masyarakat.

Diharapkan dengan adanya bantuan ini, kebutuhan masyarakat akan beras dapat terpenuhi, dan uang untuk membeli beras itu dapat digunakan untuk membeli kebutuhan rumah tangga lainnya, seperti lauk pauk dan sebagainya.

Himawan berharap agar produksi beras lokal lebih banyak dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, sehingga dapat membantu memenuhi kebutuhan di dalam daerah NTT sendiri. Apa lagi, sambungnya, kebijakan pemerintah, pada tahun 2025 ini tidak ada impor baru, dan lebih banyak menyerap beras produksi dalam negeri. (thi/dek)

  • Bagikan

Exit mobile version