Yayasan CIRMA Beri Bantuan Material Pembangunan MCK bagi Warga Kurang Mampu

  • Bagikan
BANTUAN; Victoria Da Conceicao salah satu warga Desa Oebelo penerima bantuan material dari Yayasan CIRMA. (IST)

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID- Warga kurang mampu di RT 18 RW 07 Desa Oebelo Kecamatan Kupang Tengah Kabupaten Kupang sebanyak 30 KK, yang belum memiliki  MCK (mandi cuci kakus) mendapat bantuan material dari Yayasan Citra Inisiatif Rakyat Mandiri (CIRMA).

Bantuan material sebagai bentuk kepedulian Yayasan CIRMA bagi warga kurang mampu, berupa pasir, semen, batako, seng baja,kloset, cat tembok dan besi.

Demikian disampaikan penangungjawab pelaksana Yayasan CIRMA NTT, Petrus Hayon kepada wartawan akhir pekan kemarin di Kupang.  

“Bantuan yang diberikan sebagai bentuk kepedulian Yayasan CIRMA kepada masyarakat yang membutuhkan terutama yang belum memiliki MCK.  Dengan bantuan bahan material yang ada diharapkan masyarakat dapat memanfaatkan dengan baik, dan memulai pola hidup sehat ,” harap Petrus Hayon.

Victoria Da Conceicao salah satu warga penerima bantuan, menyampaikan terima kasih atas kepdulian Yayasan CIRMA terhadap masyarakat.

Kesempatan yang sama Viktorianus Fernandes selaku Koordinator penerima manfaat di Desa Oebelo menyampaikan terimakasih atas bantuan material bagi warga untuk pembangunan MCK.

Direktur Yayasan CIRMA, John Mangu Ladjar mengatakan Yayasan CIRMA merupakan salah satu lembaga non pemerintah yang berorentasi pemberdayaan masyarakat multi dimensi.

Yayasan CIRMA hadir di NTT tahun 2018 hingga sekarang, mampu merebut kepercayan badan dunia terikait pengelolaan dana dunia sebesar  $ 200.000 USD. Katanya dana tersebut untuk empat lembaga non pemerintah di dunia termasuk Yayasan CIRMA.

“Yayasan CIRMA fokus pada sanitasi dan air bersih. Pencegahan stunting melalui kerjasama viramin Angels Amerika,” jelas Jhon.

Jhon berharap dengan implementasi vitamin A, sedikit memberikan kontribusi bagi pemerintah kabupaten kota untuk memberikan kontribusi penurunan kasus stunting. Ada juga pelatihan bagi kader-kader posyandu di tingkat pustu.

Selain bantuan sanitasi, Yayasan CIRMA mendampingi 300 kelompok tani di wilayah Timor Barat, yang merupakan dampak dari iklim yang tidak menentu. (dek)

  • Bagikan