KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID- Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi NTT, Catur Arianto Widodo, mengungkapkan bahwa penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR), dan Pembiayaan Ultra Mikro (UMi), merupakan upaya membantu dan meningkatkan usaha para pelaku UMKM, khususnya untuk mendapatkan akses pembiayaan melalui APBN.
Catur Widodo mengatakan, pemerintah menyediakan program pemberian subsidi bunga, dalam bentuk Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang disalurkan oleh perbankan dan Kredit Ultra Mikro (UMi) yang disalurkan oleh Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB).
Dia menjelaskan, total penyaluran KUR selama tahun 2024 mencapai Rp2,89 triliun untuk 68.995 debitur. Sektor Perdagangan Besar dan Eceran masih menjadi sektor dengan penyaluran KUR terbesar yaitu sebesar 54,72 persen dari total penyaluran.
"Tiga daerah yang menerima penyaluran KUR terbesar secara spasial, adalah Kota Kupang dengan total penyaluran Rp304,22 miliar, Kabupaten Ende sebesar Rp212,22 miliar, dan kabupaten Manggarai sebesar Rp194,61 miliar," ujarnya.
Dia menjelaskan, penyaluran UMi selama tahun 2024 mencapai Rp316,65 miliar untuk 68.856 debitur atau tumbuh 133,03 persen (yoy).
Menurut sektornya, kata Catur, penyaluran UMi terbesar pada sektor perdagangan besar dan eceran. Daerah dengan penyaluran UMi terbesar di NTT salama tahun 2024 adalah di Kabupaten Sikka dengan total penyaluran Rp28,50 miliar, disusul Kabupaten Timor Tengah Selatan Rp25,68 miliar dan Kabupaten Manggarai sebesar Rp23,85 miliar.
"Kinerja APBN regional NTT tahun 2024 yang terjaga di atas, menjadi modalitas menyongsong pelaksanaan APBN tahun 2025," ungkapnya.
Dia menambahkan, bahwa seluruh jajaran Kanwil Ditjen Perbendaharaan di Provinsi NTT akan terus berkomitmen untuk mengawal pelaksanaan APBN tahun 2025, untuk mewujudkan stabilitas dan inklusivitas yang berkelanjutan demi kesejahteraan masyarakat di NTT. (thi/dek)