Pemerintah Perlu Cari Solusi Atasi Banjir,Ketua Sinode GMIT Imbau Waspada Bencana

  • Bagikan
Emelia Nomleni

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID - Memasuki puncak musim hujan bulan Februari, masyarakat perlu waspada terhadap kemungkinan terjadi berbagai bencana alam. Baik banjir, tanah longsor, angin maupun petir agar terhindar  dari hal-hak yang tidak diinginkan, apalagi sampai menelan korban jiwa.

“Yang namanya musibah tidak dapat diprediksi, tetapi waspada itu perlu,” tegas Ketua DPRD NTT, Emelia Nomleni kepada Timor Express, Sabtu (1/2).

Sebagai DPRD, pihaknya tetap meminta pemerintah daerah perlu mencari solusi mengatasi banjir pada beberapa titik ruas jalan negara di jalan Timor Raya.

“Secara teknis pemerintah perlu melihat titik-titik lokasi yang terus berulang terjadi bencana alam berupa banjir. Contohnya banjir terus berulang terjadi di Desa Oebelo Kecamatan Kupang Tengah Kabupaten Kupang. Jalan itu berada di bagian dataran rendah, sedangkan air datangnya dari dataran tinggi. Apakah jalur tersebut perlu dibuat ketinggian atau seperti apa, tentu teman-teman  dinas teknis lebih paham,” ungkapnya.

Terpisah, Ketua Sinode GMIT, Pdt Samuel Benyamin Pandie mengimbau masyarakat harus waspada terhadap bencana alam. Katanya hujan itu berkat tapi dikaitkan juga dengan bencana jika cuaca ekstrem.

Ia menjelaskan, GMIT mempunyai  Badan Penanggulangan Bencana (BPB). BPB GMIT beberapa kali turut menangani bencana alam. Seperti letusan gunung api Lewotobi di Kabupaten Flores Timur, penanganan kasus rabies di Kabupaten TTS dan sekarang fokus pada bencana alam banjir di Kecamatan Sulamu Kabupaten Kupang yang menelan korban jiwa satu orang.

“Setelah kami mendapat informasi bencana banjir yang menyebabkan satu orang meninggal di Sulamu, tim BPB Sinode GMIT langsung melakukan koordinasi untuk penyaluran bantuan,” jelas Pdt Samuel.

Dijelaskan, Sinode GMIT telah mengimbau masyarakat dan juga jemaat melalui suara gembala di gereja-gereja. Waspada terhadap berbagai bencana alam. Juga ketahan pangan  perlu dibangun.  Jika tidak ada hal yang terlalu penting sebaiknya berada di rumah mengerjakan kegiatan–kegiatan positif.

Pdt Samuel mengajak masyarakat dan jemaat membangun solidaritas dan saling membantu sesama. Karena manusia diciptakan sebagai makhluk sosial, hidup saling membutuhkan satu dengan lainnya.

Diakui, pengalaman bencana Seroja sebelumnya, dapat teratasi. Karena gereja sebagai garda terdepan sebagai edukasi, keteladanan membangun tindakan-tindakan positif. (dek)

  • Bagikan