RSUD Borong Mulai Dibangun, Menkes Lakukan Peletakan Batu Pertama

  • Bagikan
FANSI RUNGGAT/TIMEX BATU PERTAMA. Menkes RI, Budi Gunadi Sadikin didampingi Penjabat Bupati Matim melakukan seremonial peletakan batu pertama pembangunan RSUD Borong, Sabtu (1/2).

BORONG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID - Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin melakukan peletakan batu pertama pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Borong, Kabupaten Manggarai Timur (Matim), Sabtu (1/2).

Kegiatan yang berlokasi di Lehong, Desa Gurung Liwut Kecamatan Borong, dihadiri Penjabat Bupati Matim, Boni Hasudungan, bupati dan wakil bupati terpilih, Agas Andreas dan Tarsy Sjukur, forkopimda, pimpinan OPD serta Direktur RSUD Borong bersama tenaga kesehatan.

"Terima kasih kepada pemerintah pusat, khususnya Kementerian Kesehatan atas dukungan yang diberikan untuk pengembangan fasilitas kesehatan di wilayah Kabupaten Matim," ungkap Penjabat Bupati Matim, Boni Hasudungan.

Menurut Boni, pembangunan RSUD Borong merupakan langkah konkret dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang selama ini harus bepergian jauh untuk mendapat perawatan medis. Sehingga hadirnya pembangunan yang ada, langkah strategis untuk menjawab kebutuhan masyarakat.

Boni menjelaskan, kehadiran fasilitas kesehatan itu akan menaikkan kualitas RSUD Borong dari Tipe D menjadi C untuk memastikan layanan kesehatan yang lebih komprehensif dan berkualitas. Hal ini merupakan wujud nyata dari mimpi pemerintah dan masyarakat Matim.

"Kami sangat bersyukur dengan adanya dukungan dari pemerintah pusat. Kehadiran bapak menteri di Borong adalah cerminan nyata dari harapan kami untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di daerah ini,” ujarnya.

Boni menyampaikan berharap agar pemerintah pusat terus mendukung pengembangan RSUD Borong, terutama dalam hal penambahan tenaga medis seperti dokter spesialis, dokter umum dan tenaga kesehatan lainnya.

"Kami berharap pembangunan ini tidak hanya berhenti di fisik semata, tetapi juga diikuti dengan peningkatan sumber daya manusia kesehatan yang memadai, khususnya tenaga dokter spesialis," katanya.

Sementara, Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin kepada wartawan berharap Pemkab Matim segera mencari solusi atas kelangkaan dokter spesialis yang masih menjadi tantangan utama di daerah tersebut. Pemerintah pusat telah menyiapkan anggaran mendukung program pendidikan spesialis bagi dokter.

"Lebih dari seribu kuota beasiswa untuk pendidikan dokter spesialis telah disiapkan. Tentu hal ini adalah kesempatan besar untuk memajukan kualitas tenaga medis di daerah kita," kata Budi.

Dia menekankan pentingnya peran pemda untuk memanfaatkan peluang itu dengan menggali potensi putra putri daerah yang dapat terlibat dalam pendidikan kedokteran, baik pendidikan dalam negeri maupun luar negeri. Berharap para putra-putri dari Matim dapat mengikuti program tersebut.

“Jika kita mengirim dokter dari luar daerah, mereka seringkali kembali ke kampung halamannya setelah bertugas. Sehingga saya mengajak Pemerintah Kabupaten Matim untuk menggali potensi lokal dan mendukung mereka menjadi dokter spesialis,” bilangnya.

Pada papan informasi, pelaksana kegiatan pembangunan gedung RSUD Borong yakni PT Brantas Abipraya dengan nilai kontrak sebesar Rp 115.204.880.000 dan bersumber dari APBN.

Setelah jadi tipe C RSUD Borong akan dilengkapi ruang operasi, ICU, NICU, laboratorium lengkap dan peralatan radiologi canggih. (kr1/ays/dek)

  • Bagikan

Exit mobile version