Fraksi Demokrat DPRD NTT Geram,Panggil PT PLN Terkait Pemadaman Listrik

  • Bagikan
IST PERTEMUAN. Fraksi Demokrat DPRD NTT pose bersama Manager senior PT. PLN (persero) Wilayah NTT usai pertemuan di ruang Fraksi Demokrat, Selasa (4/2).

KUPANG, TIMEXKUPANG. FAJAR.CO.ID – Pemadaman listrik yang terjadi tiga bulan belakangan di Kota Kupang dan sekitarnya membuat geram Fraksi Demokrat DPRD NTT. Karena itu, Fraksi Demokrat memanggil PT PLN (Persero) Wilayah NTT, Selasa (4/2).

Pertemuan dihadiri Wakil Ketua Fraksi Demakrat, Winston Rondo bersama anggota, Renny Marlina Un, Astria Gandaka dan Simon Guido Seran. Sedangkan PT PLN (Persero) Wilayah NTT dihadiri Senior Manager, Taufiq Winurjaya didampingi Manager Komunikasi PT PLN (Persero) UIW NTT, Ita Yupukon dan Saut Panjaitan.

Usai pertemuan, Winston Rondo kepada wartawan menjelaskan, pemadaman listrik bergilir cukup mengganggu dan sering terjadi tiga bulan terakhir. Pemadaman berlangsung enam sampai 10 jam atau lebih.

“Karena ada pengaduan masyarakat terkait sering terjadi pemadaman listrik, Fraksi Demokrat langsung menyampaikan ke PLN pusat. Rupanya Direktur Utama PLN pusat, Darmawan Prasodjo langsung menanggapi dan mengontak PLN Wilayah NTT segera memberikan klarifikasi,” ujarnya.

Dalam pertemuan itu, Senior Manager PT PLN (Persero) Wilayah NTT, Taufiq Winurjaya menjelaskan dua hal penyebab pemadaman listrik yakni, gangguan jaringan listrik yang berdampak di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Katanya, beberapa pembangkit listrik utama terkena sambaran petir menyebabkan kerusakan jaringan PLTU. Hal itu mengakibatkan proses pemulihan mengalami kendala sehingga pemadaman berlangsung lama dan meluas.

Alasan kedua, pemadaman bergilir karena pemeliharaan jaringan listrik. Jaringan yang digunakan PLN, baik tiang listrik dan kabel masih model lama. Sehingga sensitif dan rentan terhadap gangguan seperti pohon tumbang. Mengganti tiang listrik, memperbarui jaringan dan pemeliharaan memerlukan pemadaman sementara dan proses itu sedang berlangsung.

Dijelaskan, masalah utama terkait gangguan pembangkit listrik PLTU sudah terselesaikan. Dalam seminggu terakhir hampir tidak ada pemadaman yang terjadi. Kecuali kemarin ada pemberitahuan pemadaman untuk pemeliharaan jaringan.

Menurut Taufiq, beban puncak listrik mulai pukul 17.00-22.00 Wita, daya beban puncak belum bisa dipenuhi pembangkit listrik yang ada.

“Pertumbuhan pengguna listrik bertumbuh 10 persen rata-rata. Sedangkan pembangkit listrik di Tablolong ada dua unit, tetapi baru satu unit beroperasi. Direncanakan bulan Maret baru dua unit beroperasi. Sehingga jika dalam pengoperasion salah satu unit terganggu, satunya bisa beroperasi,” jelasnya.

Sementara mengenai pemeliharan jaringan Taufiq mengatakan, PLN mengatur sehingga tidak terlalu lama pemadaman, agar tidak mengganggu masyarakat. Pemadaman bisa dilaksanakan pada malam hari atau waktu orang tidur. Atau bisa pada akhir pekan yang mana aktivitas masyarakat tidak terlalu tinggi.

Terkait penjelaskan tersebut, Wakil Ketua Fraksi Demakrat, Winston Rondo berjanji, Fraksi Demokrat terus mengawasi PLN.

Sebelumnya, dalam pertemuan itu, anggota Fraksi Demokrat, Renny Marlina Un menyampaikan masih ada beberapa desa di Kabupaten TTS belum menikmati listrik. Yakni di wilayah Mollo, Desa Nuapin dan Nunbena. Desa tersebut berada di bawah kaki gunung Mutis.

“Memang jaraknya cukup jauh, tetapi secara teknik PLN perlu memperhatikan persoalan itu. Karena warga yang berada di sana juga merupakan warga Indonesia, yang perlu menikmati penerangan listrik,” tegas Renny.

Menjawab itu, Taufiq mengaku tahun 2025 sudah ada rencana pembangunan listrik di wilayah Mollo dan mudah-mudahan dua desa yang disebutkan itu dapat teratasi. (dek/ays)

  • Bagikan