Ubah Gagasan jadi Aksi Nyata,Pikat Kupang Gelar Kegiatan Temu Kangen

  • Bagikan
FENTI ANIN/TIMEX POSE BERSAMA. Anggota Pikat Kupang pose bersama di sela acara temu kangen di Hotel T-More Kupang, Minggu (2/2)

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID- Komunitas Pendalaman Iman Katolik (Pikat) Kupang merupakan komunitas yang dibentuk sebagai wadah belajar bersama, mempelajari ajaran spiritual Gereja Katolik, menginisiasi temu kangen sekaligus sebagai ajang membangun kembali kebersamaan dan menjadi momentum resolusi baru mengubah gagasan menjadi aksi nyata.

Kegiatan yang juga dikemas untuk merayakan hari raya Imlek ini digelar di Hotel T-More, Minggu (2/2). Ketua Pikat Kupang, John G. F. Seran mengatakan, komunitas Pikat Kupang kini menuju ke usia 20 tahun sehingga menjadikan momen ini sebagai tonggak baru atau titik balik untuk mulai melangkah dari gagasan menjadi aksi nyata.

Jhon Seran mengatakan bahwa komunitas Pikat telah berdiri sejak 15 Juli 2005 silam dan telah melakukan banyak hal termasuk di bidang pendidikan, sosial dan terutama untuk rohani.

Dia menjabarkan bahwa Pikat Kupang juga memberi perhatian untuk membantu memberikan memberikan beasiswa kepada anak-anak, yang tidak terbatas hanya untuk anak beragama Katolik saja, namun kepada semua sesama yang dirasa membutuhkan.

"Setiap bulan juga kami melakukan misa ke luar kota mengunjungi kapela, sambil wisata rohani dan berbagi kasih, yang membawa pesan pada umat di kampung-kampung, bahwa mereka masih memiliki saudara di kota serta memberikan bantuan-bantuan sosial lainnya," ungkap mantan anggota DPRD Kota Kupang ini.

Dia melanjutkan, Pikat juga selalu terlibat dalam persekutuan bersama umat yang ada di wilayah pinggiran kota. Tujuannya untuk menunjukkan bahwa keberadaan Pikat di tengah masyarakat, untuk bersama saling bergandengan tangan dalam iman, berinteraksi menjaga kearifan tradisi antara budaya dan agama.

Bahkan, katanya, sejak awal berdiri, Pikat telah mengusung semangat spesifik menjadi komunitas yang tidak ekslusif, namun membuka ruang bagi siapapun dapat bergabung dari semua kelompok, kalangan, golongan, etnis, hingga profesi, tidak lagi komunitas eksklusif, namun inklusi bagi siapa saja lintas status sosial.

"Dengan resolusi baru di tahun ini, semoga Tuhan menyertai kita untuk mendampingi langkah dan rencana besar kita," kata Ketua Pikat yang akrab disapa Epi Seran ini.

Sekretaris Pikat Kupang, Theodorus Widodo juga mengatakan Komunitas Pikat Kupang merupakan komunitas lintas status sosial, yang membawa misi utama mengenal kembali jati diri umat Katolik dan mengenal lebih dalam ajaran Katolik.

"Di usia yang ke-20 menjadi tahun kebangkitan. Selama ini, Pikat bergerak di kalangan kita saja, tapi tahun ini kita sudah nyatakan tahun kebangkitan, akan kita kembangkan Pikat di kota lain," katanya.

Menurut Theo, Pikat mempunyai ciri khas ibarat kelas seminari tinggi yang ada di luar, khusus belajar pengajaran spesifik, untuk mengisi celah gerakan awam Katolik seperti kharismatik, Legio Maria dan lain sebagainya, karena Pikat hanya belajar terkait doktrin gereja Katolik.

Diakhir pertemuan Temu Kangen Pikat yang mengusung tagline "Merahnya Semangat, Emasnya Harapan Imlek Bersama Pikat" dilakukan pula deklarasi bersama Pikat Orang Muda, sebagai regenerasi keberlangsungan komunitas Pikat.

Diharapkan dengan dibentuknya Pikat orang muda ini, maka lebih banyak lagi anak-anak yang ikut aktif terlibat dan mempunyai sumber daya yang baik, untuk membantu sesama. (thi/gat/dek)

  • Bagikan