UT Siapkan Peneliti Muda untuk Memperkuat Riset

  • Bagikan
MESYA/JPNN.COM POSE BERSAMA. Rektor Universitas Terbuka (UT), Dr Mohamad Yunus (tengah) didampingi Warek IV sekaligus Plt Warek 1 UT Rahmat Budiman serta Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UT, Dewi Artati Padmo Putri pose bersama.

TANGERANG, TIMEXKUAPNG.FAJAR.CO.ID - Universitas Terbuka (UT) mengalokasikan dana sebesar Rp 40 miliar untuk mendukung pelaksanaan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) pada tahun 2025. Dana itu diberikan kepada dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa diploma, sarjana dan pascasarjana.

Skema riset yang ditawarkan meliputi riset kompetitif (mahasiswa, dosen pemula, dasar, terapan dan pengembangan), riset penugasan serta riset kolaborasi dengan mitra dalam dan luar negeri, seperti OU5, ICE Institut dan BRIN.

"UT sebagai teaching university, pusat pembelajaran dan itu akan kokoh jika diperkuat dengan hasil riset yang bagus juga pengabdian kepada masyarakat yang bagus," kata Rektor Universitas Terbuka (UT), Mohamad Yunus dalam kegiatan tahunan Penyerahan Kontrak Penelitian & Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) serta Anugerah Karya Inovasi Catha Sancaya, di Universitas Terbuka Convention Center (UTCC),Tangerang Selatan, Kamis (6/2).

Oleh sebab itu, UT aktif menyiapkan kader-kader peneliti muda untuk memperkuat bidang riset. Para periset yang dilibatkan untuk level nasional maupun yang lebih tinggi, internasional.

"Kami konsisten menyiapkan kader-kader muda di bidang riset, tahap demi tahap," ucapnya.

Universitas Terbuka selama ini juga aktif dalam Riset Kolaborasi Indonesia (RKI) dan Pengabdian Masyarakat Kolaborasi Indonesia (PMKI), yang diinisiasi 24 Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTNBH).

Kolaborasi itu bertujuan untuk memperkuat kapasitas riset dan pengabdian masyarakat UT, sekaligus belajar dari praktik terbaik PTNBH lainnya.

Sebagai bentuk dokumentasi dan apresiasi terhadap karya civitas akademika UT, LPPM UT meluncurkan Katalog Karya Inovasi dan Pengabdian UT untuk Negeri Tahun 2024. Katalog itu memuat 40 karya inovasi terpilih, terdiri dari 10 produk hasil penelitian keilmuan, 10 produk dari kegiatan PkM, dan 20 produk riset inovasi.

"Karya-karya tersebut merupakan hasil dari proses riset dan pengabdian yang telah dilakukan sepanjang tahun 2024, mencerminkan dedikasi UT dalam menghasilkan solusi inovatif dan berdaya guna bagi masyarakat," ungkap Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UT, Dewi Artati Padmo Putri.

Menurutnya, penyelenggaraan kegiatan tahunan Penyerahan Kontrak Penelitian & Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) serta Anugerah Karya Inovasi Catha Sancaya bertema Riset Inovasi dan Pemberdayaan Masyarakat Menuju Indonesia Emas.

Kegiatan itu menegaskan komitmen UT dalam mendorong inovasi dan kontribusi nyata bagi masyarakat melalui penelitian dan pengabdian.

"Kami selalu mendorong agar mengajukan proposal yang bagus. Untuk tahun ini kami terima 550 proposal dengan total dana Rp 32,8 miliar dan kalau ada penelitian soal PTJJ (Pendidikan Tinggi Terbuka Jarak Jauh) maka akan langsung diproses, karena kami ingin UT unggul dalam pengajaran jarak jauh," ujarnya.

Sebanyak 550 proposal yang diajukan sudah mendapatkan persetujuan. PkM dosen yang lolos sebanyak 384 dan mereka bisa melakukan di lokasi mana saja dalam hal pengabdian ke masyarakat.

"Untuk PkM internasional ada 10, kita menyasar ke wilayah perbatasan Indonesia dan selalu ada UT daerah, seperti di Timor Leste, perbatasan Filipina dan Malaysia," bebernya.

Adapun PkM nasional desa binaan juga mengalami peningkatan pada tahun ini. Jika sebelumnya sebanyak 58 program yang tersebar, kali ini meningkat menjadi 70.

"Itu berdasarkan pengamatan teman-teman di mana dinilai daerah itu membutuhkan kehadiran UT untuk melakukan pembinaan," imbuh Dewi Artati.

Sementara, Anugerah Catha Sancaya diberikan kepada tim peneliti dan pengabdi masyarakat yang dinilai memiliki kontribusi luar biasa dalam menghasilkan karya inovasi dan pemberdayaan masyarakat. Tahun ini, UT memberikan lima penghargaan Catha Sancaya kepada tim yang berhasil menciptakan produk inovatif dan berdampak positif bagi lingkungan dan masyarakat.

“Kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat adalah bagian integral dari misi UT untuk berkontribusi dalam pembangunan bangsa. Melalui riset dan inovasi, kami berkomitmen untuk mendukung terwujudnya Indonesia Emas 2045,” ungkap Rektor UT, Mohamad Yunus.

UT terus mendorong para dosen dan mahasiswa untuk terlibat aktif dalam kegiatan penelitian dan PkM, baik sebagai ketua maupun anggota tim. Dengan dukungan pendanaan, UT optimis dapat menghasilkan lebih banyak karya inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat.

Plt Wakil Rektor 1 UT, Rahmat Budiman menegaskan salah satu kehebatan perguruan tinggi adalah dosen melakukan penelitian. Itu sebabnya, UT fokus pada kualitas penelitian, bukan hanya kuantitas.

"Langkah ini untuk meningkatkan peringkat UT juga," tutup Rahmat yang juga Wakil Rektor IV UT. (esy/jpnn/ays/dek)

  • Bagikan