JAKARTA, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia berupaya menggenjot aspek hijau di berbagai sektor. Salah satunya, sektor properti. Potensi green financing untuk industri properti dibahas bersama para pemangku kepentingan.
Kepala Badan Pengembangan Kawasan Properti Terpadu (BPKPT) Kadin Indonesia Budiarsa Sastrawinata mengatakan, pembiayaan hijau di sektor properti merupakan salah satu cara untuk mendukung pengembangan properti yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
"Selain sumber pembiayaan hijau, perlu dicari juga skema khusus yang memang cocok dan bisa diaplikasikan di sektor properti di Indonesia," ungkapnya kemarin (4/2).
Dia menilai, pembiayaan hijau di sektor properti memiliki beberapa keunggulan. Salah satunya, mengurangi dampak lingkungan dari berbagai proyek properti. Dengan insentif tersebut, pengembang bakal fokus meningkatkan efisiensi energi dan menekan jejak karbon.
Hal itu bakal meningkatkan nilai properti dan kualitas lingkungan. Kemudian, pengembang juga bisa mengurangi biaya operasional proyek-proyek properti.
Green financing biasanya diterapkan pada pengembangan proyek energi baru terbarukan.
Namun, pembangunan gedung-gedung dan perumahan hijau juga bisa disokong. "Ke depan, kami berharap akan ada berbagai platform pembiayaan alternatif yang memungkinkan banyak orang untuk berkontribusi dalam pendanaan proyek-proyek yang ramah lingkungan," papar Budiarsa.
Senada, Business Development Director Asia Global Real Estate Sustainability Benchmark (GRESB) Trey Archer mengungkapkan, investasi pengembangan di sektor hijau akan menjadi tren baru yang sejalan dengan kebutuhan kualitas hidup manusia terhadap kelestarian lingkungan.
Selain peningkatan terhadap efisiensi energi, penerapan praktik ESG dalam industri properti dapat meningkatkan efisiensi terhadap pembiayaan dan operasional dalam jangka panjang.
"Di forum diskusi nanti akan menawarkan kesempatan menarik bagi para profesional untuk saling terkoneksi. Dengan mengetahui tentang perkembangan terbaru dalam realestat yang berkelanjutan dan keuangan hijau, masa depan yang lebih hijau di sektor ini bisa terbentuk," jelasnya. (bil/fal/thi/dek)