Dulu Langganan Kekeringan, Kini Punya Akses Air Bersih

  • Bagikan
LOMBOK POS CEK KEADAAN. Wakil Ketua Yayasan Baitul Maal (YBM) BRILiaN Regional Office Denpasar saat memeriksa kondisi air sumur bor yang dibangun untuk warga Desa Pandan Wangi, Kecamatan Sakra, Sabtu (8/2).

Menengok Desa Pandan Wangi yang Terus Berbenah

Kecamatan Jerowaru, Lombok Timur (Lotim) salah satu kecamatan yang menjadi langganan kekeringan setiap tahun. Tak terkecuali Dusun Awas, Desa Pandan Wangi. Namun keberadaan sumur bor bantuan dari Yayasan Baitul Maal (YBM) BRILiaN Regional Office Denpasar saat ini menjadi angin segar bagi masyarakat, untuk terlepas dari musibah kekeringan.

SUPARDI, Lombok Timur

MEMASUKI jalan Desa Pandan Wangi, Kecamatan Jerowaru, terlihat sawah-sawah petani menghijau, tanaman padi tumbuh dengan begitu subur. Hampir tidak ada lahan yang tidak ditanami padi. Pemandangan cukup aneh, karena tanah di Kecamatan Jerowaru yang sebelumnya kering kerontang dan retak di mana-mana, seakan di sulap menjadi tanah yang tidak pernah kekurangan air irigasi.

Desa Pandan Wangi merupakan salah satu desa yang kerap menjadi langganan kekeringan setiap tahun di Kecamatan Jerowaru. Setiap musim kemarau lahan petani akan berubah menjadi lahan kering karena tidak ada air irigasi yang cukup. Bahkan untuk sekadar memenuhi kebutuhan air bersih sehari-hari masyarakat terpaksa harus membeli air tangki.

Maskam, warga Dusun Awas menceritakan untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari masyarakat menggunakan sumur gali, namun air sumur tidak bisa bertahan lama. Setiap musim kemarau sumur warga akan mengering. Sehingga selama musim kemarau masyarakat terpaksa harus membeli air tangki.

“Kemarau biasanya terjadi enam bulan, bahkan lebih,” terang Maskam, Sabtu (8/2).

Disebutkan, selama kemarau masyarakat biasanya membeli air dengan harga Rp 100-200 ribu per tangki, tergantung jarak. Satu tangki air maksimal untuk memenuhi kebutuhan satu kepala keluarga (KK) selama sepekan bahkan kurang.  Tidak jarang juga warga juga harus membeli air galon untuk minum.

Batuan sumur bor dari YBM ini menjadi angin segar bagi warga Dusun Awas. Keberadaan sumur bor ini diakui menjadi penyelamat bagi puluhan KK dari bencana kekeringan.

“Kami sejak puluhan tahun bermimpi punya sumber mata air yang bagus. Kami selalu bermimpi agar punya sumur bor agar tidak lagi kesulitan air bersih,” katanya.

Sumur bor dari YBM ini menjadi sumur bor pertama di Desa Pandan Wangi. Bahkan satu-satunya sumur bor yang airnya tidak payau di Kecamatan Jerowaru. Sudah banyak yang mencoba membuat sumur bor, namun air selalu payau.

Debit air sumur bor cukup besar. Sehingga bisa membantu 81 KK dengan sekitar 400 jiwa lebih. “Kami sangat bersyukur sekali, masalah kekeringan yang kami alami selama berpuluh tahun akhirnya bisa terjawab hari ini. Sumur bor ini akan dikelola langsung oleh masyarakat,” ungkapnya.

Wakil Ketua YBM BRILiaN Regional Office Denpasar, Raden Ibnu Haikal menyampaikan bantuan sumur bor menjadi salah satu program unggulan dari 5 pilar YBM. Salah satunya adalah program WASH diantaranya sarana air bersih dan MCK. “Alhamdulillah hari ini kita bisa meresmikan bantuan sara air bersih untuk masyarakat dan dua MCK. Air ini sudah mengalir dan sudah dinikmati oleh 81 KK lebih bisa,” ujarnya.

Air yang dihasil kan cukup bersih, sehingga bisa diminum langsung oleh masyarakat. Dengan kedalaman 85 meter. Bantuan sumur bor ini juga  telah dilengkapi water meter ke rumah-rumah warga. Sehingga masyarakat bisa mengetahui penggunaan masing-masing.

Keberadaan sumber air ini juga diharapkan dapat meminimalisir pengeluaran masyarakat terutama untuk biaya pembelian air tangki. “Kami harap fasilitas air ini bisa dijaga dengan baik oleh masyarakat. Mudah-mudahan ke depannya bantuan WASH terutama untuk fasilitas air bersih ini bisa kita salurkan lagi ke desa-desa yang lain di Kecamatan Jerowaru. Karena masalah utama di Jerowaru adalah kesulitan air bersih,” ungkapnya. (r6/jpg/ays/dek)

  • Bagikan

Exit mobile version