Teknologi EOR Optimalkan Potensi Blok Rokan,Menteri ESDM Dorong PHR Tingkatkan Produksi

  • Bagikan
ilustrasi

JAKARTA, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID– Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengapresiasi penerapan metode enhanced oil recovery (EOR) dengan steamflood yang diterapkan PT Pertamina Hulu Rokan (PHR). Pengembangan inovasi, baik teknologi pengeboran hingga optimasi produksi, diharapkan memberikan kontribusi signifikan terhadap pemenuhan kebutuhan energi dalam negeri.

Pihaknya mendorong agar PHR bisa meningkatkan produksinya. "Di sini adalah salah satu pusat sumber minyak yang dimiliki PHR. Target lifting kita harus naik," ujarnya dalam peninjauan ke wilayah kerja PT PHR di Duri, Bengkalis, Riau (5/2).

Pemerintah akan terus memberikan dukungan kepada PHR dalam upaya meningkatkan produksi. "Saya yakin Pertamina mampu melakukan ini karena lifting kita itu adalah produk dari Pertamina dan dari 60 persen tersebut, 25–30 persen berasal dari PHR," jelasnya.

Kepala SKK Migas Djoko Siswanto juga mengapresiasi upaya PHR dalam mengoptimalkan potensi di WK Rokan melalui teknologi EOR. Injeksi uap pertama di lapangan NDDA14 menjadi langkah maju yang signifikan di awal tahun dalam meningkatkan produksi nasional.

"Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah dan perusahaan dalam meningkatkan produksi minyak dan memperpanjang usia produksi lapangan-lapangan minyak di Indonesia," ujarnya.

SKK Migas, lanjut Djoko, telah menyetujui usulan plan of development (POD) steamflood EOR atau injeksi uap di Lapangan Rantaubais Tahap-1. PHR siap bergerak melakukan pengembangan Lapangan Rantaubais untuk mendukung ketahanan energi nasional.

Direktur Utama PHR Ruby Mulyawan menambahkan, pihaknya terus bergerak cepat dalam upaya meningkatkan produksi minyak di zona Rokan. PHR berhasil melaksanakan put on injection (POI) pertama pada proyek EOR dengan metode steamflood di lapangan North Duri Develelopment (NDD) area 14 pada pertengahan Januari 2025.

PHR mencatatkan kinerja terbaiknya di mana POI injector/pattern pertama tersebut dilakukan lebih cepat dari rencana semula pada Mei 2025. Dengan keberhasilan itu, PHR dapat mempercepat proses injeksi pada sumur-sumur berikutnya dan seluruh 15 injector/pattern akan diselesaikan pada akhir Juni 2025. (dee/fal/thi/dek)

  • Bagikan