KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID – Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur yang terjadi pada akhir 2024 lalu masih menyisakan dampak hingga kini. Tragedi tersebut menjadi perhatian nasional, tidak hanya karena dampak bencananya tetapi juga karena perjuangan masyarakat dalam bangkit kembali.
Kisah kebangkitan inilah yang diangkat oleh tim Dance SMAK 2 SoE dalam koreografi mereka di ajang DBL Dance Competition, yang digelar di GOR Flobamora Oepoi Kupang, Senin (10/2).
"Konsep yang kami angkat adalah tentang bencana Lewotobi. Dalam gerakan yang kami tampilkan, awalnya menggambarkan kehidupan masyarakat yang berjalan normal, hingga tiba-tiba terjadi bencana yang membuat semuanya kacau," ujar Kapten Dance SMAK 2 SoE, Arora Satriani Robinson.
Namun, tidak hanya kesedihan yang ditampilkan. Tim juga menampilkan bagaimana masyarakat yang sempat terpuruk akibat bencana perlahan bangkit dan kembali menata kehidupan mereka.
"Kami ingin menyampaikan pesan tentang semangat dan harapan. Bagaimana masyarakat yang terdampak bencana tidak menyerah dan terus berjuang untuk meraih masa depan yang lebih baik," tambah Arora.
Penampilan tim Dance SMAK 2 SoE sukses memukau para penonton yang hadir di GOR Flobamora. Konsep yang kuat, gerakan yang penuh makna, serta energi yang mereka tampilkan mendapatkan sambutan meriah dari para penonton yang menyaksikan langsung.(rum/dek)