Prabowo: Di Birokrasi, Ada Raja Kecil Mau Melawan Saya

  • Bagikan
Prabowo Subianto

JAKARTA, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID - Istana mengklaim pemangkasan anggaran yang dilakukan pemerintahan Prabowo-Gibran dilakukan secara proporsional. Karena itu, meski banyak dana dipotong, pemerintahan tetap bisa berjalan dengan efektif.

Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi mengatakan, efisiensi anggaran menyasar dana yang tidak efektif saja. ”Arahan Presiden Prabowo adalah menghilangkan lemak-lemak dalam belanja APBN kita, tapi tidak mengurangi otot,’’ ujarnya beranalogi, Selasa (11/2) kemarin.

Karena itu, tenaga dan kemampuan pemerintah tidak akan berkurang. Hasbi menambahkan, pemangkasan juga mempertimbangkan prioritas. Dia mencatat, ada empat kriteria yang tidak terkena efisiensi. Yakni, gaji pegawai, layanan dasar prioritas pegawai, layanan publik serta bantuan sosial (bansos).

Istana juga membantah adanya pemotongan anggaran di BMKG. ”Jadi, mitigasi bencana merupakan layanan publik yang dipastikan optimal. Tidak benar anggaran BMKG terkena efisiensi sebesar 50 persen. Silakan cek lagi ke BMKG untuk data terbaru,’’ kata Hasan.

Dalam acara Muslimat di Surabaya, Presiden Prabowo juga menegaskan bahwa penghematan anggaran kementerian/lembaga semata-mata untuk kepentingan rakyat. Dia menggarisbawahi bahwa efisiensi hanya menyasar pengeluaran yang mubazir. ”Pengeluaran-pengeluaran yang alasan untuk nyolong saya ingin dihentikan! Dibersihkan,” tegasnya.

Prabowo bercerita bahwa ada segelintir pihak yang tak ingin kebijakan tersebut terjadi. Namun, Prabowo tetap jalan terus karena dia berpegang teguh pada kepentingan penghematan anggaran untuk rakyat. ”Ada, ada yang melawan saya, ada. Dari birokrasi, merasa sudah kebal hukum, merasa sudah menjadi raja kecil, ada. Saya mau menghemat uang, uang itu untuk rakyat,” lanjut Prabowo.

Dia menegaskan, penghematan dilakukan guna merealisasikan program yang langsung mengena ke masyarakat. Misalnya, makan bergizi gratis dan pembangunan sekolah. ”Kita punya 330.000 sekolah, anggaran untuk perbaikannya hanya cukup untuk mungkin 20.000 sekolah, berapa tahun kita mau selesaikan 330.000 sekolah,” lanjutnya.

Prabowo juga menjelaskan, salah satu pos yang dipangkas adalah perjalanan dinas ke luar negeri. ”Loh, Presiden Prabowo sering ke luar negeri? Saya diundang sebagai kepala Indonesia, kepala negara, oleh negara-negara penting. Saya mewakili bangsa untuk mengamankan kepentingan bangsa,” tegasnya. (far/c6/oni/jpg/ays/dek)

  • Bagikan

Exit mobile version