KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID– Sebanyak 175 orang mahasiswa Universitas Kristen Artha Wacana (UKAW) Kupang mengikuti pembekalan. Kegiatan pembekalan ini dilakukan sebelum para mahasiswa diterjunkan dalam Program Kegiatan Belajar Pendampingan Masyarakat Tematik (KBPMT) Semester Ganjil 2024/2025.
Program ini diketahui menjadi bagian dari upaya kampus dalam membentuk mahasiswa yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga memiliki kepedulian sosial dan kepekaan terhadap persoalan di tengah masyarakat. Kegiatan pembekalan ini berlangsung selama dua hari yakni tanggal 13-14 Februari bettempat di aula Yohanes UKAW dengan melibatkan pihak perbankan dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Ketua Panitia Pelaksana, Ir. Fredrik J. Haba Bunga, MP menjelaskan bahwa KBPMT merupakan kegiatan intra-kurikuler yang bertujuan membekali mahasiswa dengan keterampilan, wawasan serta daya nalar dalam menghadapi berbagai permasalahan di gereja dan masyarakat.
Pada semester ini, KBPMT UKAW mengangkat tema “Optimalisasi dan Inovasi Pemanfaatan Sumber Daya Lokal dan Artificial Intelligence bagi Keberlanjutan UKAW serta Pengentasan Stunting dan Ketahanan Pangan Masyarakat”. Tema ini menekankan sinergi antara pemerintah, gereja dan UKAW dalam memanfaatkan sumber daya lokal dan teknologi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Kegiatan ini dirancang agar para mahasiswa dapat berpikir dan bekerja secara interdisipliner dalam menyelesaikan permasalahan di gereja dan masyarakat. Selain itu, mahasiswa juga berkesempatan belajar langsung mengenai potensi yang ada di lokasi KBPM," ungkap Fredrik.
Dalam pelaksanaannya, mahasiswa KBPMT akan ditempatkan di berbagai lokasi yang telah disurvei oleh panitia. Lokasi yang dipilih mencakup Kabupaten Kupang dan Kota Kupang, dengan fokus utama di tiga klasis GMIT, yakni Klasis Kota Kupang, Kota Kupang Timur dan Kupang Timur.
Dari ketiga klasis tersebut, sebanyak 12 gereja GMIT dipilih sebagai tempat pengabdian mahasiswa. Selain itu juga ada peserta yang ditempatkan di Kampus UKAW (satu orang), Kantor Sinode GMIT (satu orang), dan Kantor Klasis Kota Kupang Timur (satu orang).
Para peserta KBPMT berasal dari berbagai program studi, dengan rincian, Prodi Akuntansi 53 mahasiswa, Manajemen 18 mahasiswa, Bahasa Inggris 37 mahasiswa, Ilmu Pendidikan Teologi 41 mahasiswa, PJKR 16 mahasiswa, Biologi empat mahasiswa, Hukum tiga mahasiswa Perikanan dan Ilmu Kelautan (Manajemen Sumber Daya Perairan) satu mahasiswa dan Mekanisasi Pertanian satu mahasiswa.
Selama dua hari pembekalan, mahasiswa diberikan materi yang relevan dengan potensi dan kebutuhan jemaat di lokasi penempatan. Pada hari pertama, pembekalan dilakukan secara umum di tingkat universitas, sedangkan hari kedua dilaksanakan dalam kelompok-kelompok kecil sesuai dengan gereja tujuan.
"Kami telah menyiapkan materi yang diberikan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing lokasi agar mahasiswa lebih siap dalam menjalankan tugasnya," jelas Fredrik.
Setelah pembekalan, mahasiswa akan dilepas secara resmi melalui ibadah pelepasan di Kampus UKAW pada 15 Februari 2025 pukul 07.00 WITA. Mereka kemudian akan berangkat ke lokasi masing-masing dengan didampingi oleh Dosen Pendamping Lapangan (DPL).
Pelaksanaan KBPMT berlangsung selama dua bulan, dari 15 Februari hingga 31 Maret mendatang. Dalam periode tersebut, mahasiswa akan mengaplikasikan ilmu yang mereka peroleh di bangku kuliah dalam kegiatan nyata yang bermanfaat bagi masyarakat.
Dengan adanya KBPMT, diharapkan mahasiswa UKAW dapat memperdalam pemahaman mereka tentang kerja lintas sektor dalam menyelesaikan permasalahan sosial, terutama yang berkaitan dengan gereja dan komunitas. Program ini juga menjadi bagian dari Catur Dharma UKAW, yakni membentuk mahasiswa yang tinggi iman, tinggi ilmu dan tinggi pengabdian.
“Ini adalah kesempatan bagi mahasiswa untuk belajar, melayani, dan berkontribusi nyata bagi gereja serta masyarakat. Semoga pengalaman ini dapat menjadi bekal berharga bagi mereka di masa depan,” tutup Fredrik. (cr6/gat/dek)