Puluhan Personel Bantu Bersihkan Rumah Warga

  • Bagikan
IST KERJA BAKTI. Para lersonel Ditpolairud Polda NTT melakukan kerja bakti membersihkan rumah warga terdampak banjir Rob di Desa Tablolong, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang pada Minggu (9/2).

Empati Ditpolairud Polda NTT Membantu Masyarakat Terdampak Banjir Rob di Tablolong

Kejadian bencana alam memang memang tidak ada yang tahu kapan akan terjadi. Manusia hanya bisa memprediksi tanpa tahu kapan bencana akan terjadi. Karena itu, sikap waspada harus selalu dimiliki terutama di musim hujan ini.

IMRAN LIARIAN, Kupang

PASCA-bencana banjir rob yang menerjang kawasan pesisir Pantai di Desa Tablolong, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang, maka Ditpolairud Polda NTT kembali turun tangan melakukan kegiatan kemanusiaan. Kegiatan kemanusiaan yang diberikan yakni membantu masyarakat terdampak membersihkan rumah dan pekarangan dari sampah, lumpur dan lainnya.

Sebanyak 55 orang personel Ditpolairud Polda NTT dikerahkan ke Desa Tablolong, khususnya Dusun 1, 2 dan 3 yang menjadi wilayah paling terdampak. Kegiatan yang dilakukan ini meliputi pembersihan rumah warga, pembuatan tanggul darurat serta pendataan korban dan kerusakan akibat bencana banjir rob.

"Kami berupaya semaksimal mungkin untuk membantu warga yang terdampak banjir rob, baik dalam membersihkan lingkungan, mengantisipasi banjir susulan, hingga memastikan kondisi masyarakat tetap aman," kata Dirpolairud Polda NTT, Kombes Pol. Irwan Deffi Nasution, Minggu (9/2).

Dalam upaya pemulihan pasca-banjir rob, Ditpolairud Polda NTT melakukan berbagai langkah konkret, yaitu membersihkan rumah warga yang terdampak banjir rob.
Tak hanya itu, membangun tanggul darurat untuk mencegah banjir rob susulan, mengangkat sampah laut yang terbawa arus dan mengotori permukiman.

Kemudian, pihak Ditpolairud juga menyambangi warga pengungsi sekaligus memastikan kondisi mereka hingga saat ini masih aman hingga cuaca kembali normal serta mendata jumlah korban terdampak dan tingkat kerusakan di lokasi.

Hingga saat ini juga, tidak ada laporan korban jiwa akibat bencana tersebut, namun, warga menghadapi keterbatasan bantuan makanan, air bersih, serta tenda darurat yang sangat dibutuhkan bagi para pengungsi.

Sebagai bentuk dukungan terhadap korban, Kementerian Sosial (Kemensos) telah mendirikan satu dapur umum di halaman Kantor Desa Tablolong dengan 45.orang personel Tagana yang bertugas menyediakan makanan bagi warga terdampak.

Banjir rob yang melanda kawasan pesisir ini dipicu oleh air pasang penuh disertai gelombang deras yang datang secara tiba-tiba. Minimnya informasi mengenai prakiraan cuaca membuat warga tidak siap menghadapi bencana ini.

Aksi kemanusiaan ini melibatkan berbagai unsur, termasuk ,Ditpolairud Polda NTT (55 personel), Tagana Kemensos (45 personel), Puskesmas Pembantu Tablolong dan Puskesmas Batakte.

Dirpolairud Polda NTT menegaskan akan terus berupaya membantu masyarakat terdampak, sekaligus meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait untuk memastikan warga mendapatkan bantuan yang cukup.

"Kami mengimbau masyarakat pesisir untuk lebih waspada terhadap potensi bencana serupa dan berharap ada peningkatan sosialisasi informasi cuaca agar kejadian seperti ini bisa lebih diantisipasi," ungkapnya.

Diharapkan dengan upaya tanggap darurat ini, kondisi di pesisir Tablolong dapat segera pulih dan masyarakat bisa kembali menjalani aktivitas mereka dengan lebih aman. (gat/dek)

  • Bagikan