KUPANG, TIMEXKUAPNG.FAJAR.CO.ID- Bank Indonesia siap berkolaborasi dengan pemerintahan baru dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Dengan telah selesainya tahun politik pada 2024, maka estafet kepemimpinan dilanjutkan oleh wajah-wajah baru pada tahun 2025.
Pemerintah Provinsi NTT bersinergi bersama Bank Indonesia dan Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Provinsi NTT menyelenggarakan Seminar Transformasi Ekonomi NTT dengan judul dan tema, Duduk Ba Omong 2025: Transformasi Ekonomi NTT yang Mandiri, Maju dan Berkelanjutan, di Aula El Tari, Selasa (11/2).
Kegiatan bertujuan untuk dapat menyatukan visi seluruh pihak yang terlibat dalam peningkatan ekonomi, dan dalam rangka menyambut suksesi kepemimpinan baru di Provinsi NTT. Kegiatan yang diselenggarakan pada tanggal 11 Februari 2025 ini turut dihadiri oleh Gubernur Provinsi NTT, Andriko Noto Susanto.
Selain itu, turut dihadiri juga oleh Gubernur Terpilih Provinsi NTT Periode 2025-2030, Emanuel Melkiades Laka Lena, Ketua Kadin NTT, Bobby Liyanto.
Transformasi ekonomi Provinsi NTT berpotensi untuk dapat mendorong pertumbuhan lebih tinggi pada tahun tahun yang akan datang. Sektor pertanian merupakan sektor utama dalam pertumbuhan ekonomi di Provinsi NTT yang berpotensi untuk ditransformasikan menghasilkan nilai tambah lebih terhadap perekonomian.
"Provinsi NTT tidak kekurangan potensi komoditas yang dapat memberikan nilai tambah lebih, apabila dapat kita olah menjadi produk-produk unggulan masing-masing daerah," kata Agus Sistyo Widjajati, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT.
Agus Sistyo Widjajati mengatakan, produk dengan nilai tambah tinggi ini dapat dihasilkan oleh UMKM dalam skala rumah tangga maupun oleh pabrik produksi berskala industri pengolahan.
Maka dari itu dibutuhkan dukungan investasi untuk mendukung program swasembada pangan serta pembatasan impor untuk pemanfaatan komoditas lokal.
Dalam mendukung program investasi ini diperlukan pula pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) unggulan, untuk dapat memenuhi permintaan tenaga kerja berstandar industri.
"Berbagai program pelatihan dan pengembangan kompetensi harus dipersiapkan untuk dapat membentuk tenaga kerja yang kompeten, dan siap bersaing di pasar tenaga kerja nasional," jelasnya.
Kepala Bank Indonesia Provinsi NTT mengatakan,
sinergi dan kolaborasi program kerja lintas sektoral, menjadi kunci utama dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Pertumbuhan ekonomi Provinsi NTT pada tahun 2024 mencapai 3,73 persen (???), melanjutkan tren peningkatan dari tahun-tahun sebelumnya. "Tentunya kita tidak bisa berpuas hati dengan hasil ini, serta terus berupaya untuk dapat meningkatkan pertumbuhan lebih tinggi lagi, pada tahun-tahun yang akan datang," ungkapnya.
Dia berkata, bahwa sinergi dan kolaborasi yang telah dirancang sejak awal ini diharapkan dapat membantu menyatukan arah dalam upaya meningkatkan perekonomian Provinsi NTT kedepannya.
Maka dari itu, kata dia, dibutuhkan dukungan dari seluruh pihak dalam pelaksanaan program kerja yang mendukung peningkatan pertumbuhan ekonomi Provinsi NTT.
Kerjasama Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Bank Indonesia (BI) perwakilan NTT telah terjalin dengan baik bahkan secara komprehensif sampai ke Kadin-Kadin daerah.
Bobby Lianto Ketua Umum KADIN NTT menyampaikan bahwa, telah melakukan rapat bersama dengan seluruh Ketua-ketua KADIN dari daerah yang berlangsung di kantor Bank Indonesia, yang dipimpin oleh Agus Sistyo Widjajati selaku pimpinan Bank Indonesia di mana terjadinya kolaborasi antara KADIN dan Bank Indonesia.
Ia menambahkan, sejak saat itu kolaborasi ini terus berjalan, dan pimpinan Bank Indonesia turun langsung ke daerah-daerah dan selalu berkomunikasi juga dengan KADIN daerah.
"Bukan hanya sampai di situ tetapi program ini sudah berjalan sampai dieksekusi dengan program-program yang dilakukan di masing-masing daerah," ujarnya
Bobby juga memaparkan beberapa aksi nyata kolaborasi yang sudah berjalan bahkan salah satunya dengan KADIN NTT, tentu sudah melakukan beberapa kegiatan seperti Duduk Baomong, seminar-seminar ekonomi, transformasi ekonomi NTT ke depan dan juga kegiatan-kegiatan seminar sebelumnya, pelatihan dan lain-lain.
Bahkan kolaborasi dengan daerah, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT sendiri telah turun langsung ke daerah-daerah dan melihat potensi ekonomi disana.
"Salah satu contoh juga dimana Bank Indonesia bekerjasama dengan KADIN Kabupaten Rote, dalam hal mendukung benih dan pertanian khususnya bor air dan bawang merah," jelasnya.
Selain itu dengan KADIN Ngada, Bank Indonesia mensuport pertanian dan juga alat-alat teknologi pertanian seperti drone. Kemudian juga dengan KADIN Manggarai Barat, dimana mendukung terkait pertanian dalam hal pembuatan sawah dan mensupport petani-petani disana
Lalu bersama juga KADIN Sumba Barat yang dimana BI memberikan pembibitan yang diawasi juga dengan PT Timor Mitra Niaga sebagai perkebunan kakao di sana.
Dan melalui kerjasama ini menghasilkan yang namanya Pembinaan terhadap perkebunan Kakao bagi masyarakat di sekitar perkebunan tersebut, dan Bank Indonesia membantu dalam pemberian bibit dan juga Project sampai tanaman ini terbangun dan jadi.
Bobby menyampaikan ini merupakan kerjasama yang bagus sekali dimana sinergitas Bank Indonesia terhadap KADIN daerah, kerja sama ini sangat diapresiasi.
Bobby menjelaskan masih banyak lagi daerah lain yang menjadi kolaborasi KADIN dengan BI yang adalah bentuk kerjasama yang sudah berjalan dan sukses.
"Jadi KADIN NTT dan juga KADIN di daerah itu berfungsi untuk mengawal serta memonitoring juga para petani, para UMKM yang dibantu lewat bank Indonesia," pungkasnya. (thi/dek)