Dibacok, Egi Sugiono cs Berlumuran Darah

  • Bagikan
AKP Ricky Dally

Pelaku Sempat Ancam Bacok Anaknya Sendiri

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID- Peristiwa berdarah terjadi di wilayah RT 14/RW 04, Kelurahan Oetete, Kecamatan Kota Raja, Kota Kupang, Rabu dinihari (19/2) sekira pukul 02.00 Wita. Dua orang warga masing-masing Egi Sugiono, 45, dan rekannya Yance Kana menderita luka cukup serius setelah dibacok tetangganya sendiri berinisial MM alias Max.

MM alias Max yang merupakan warga RT 13/RW 04, Kelurahan Oetete, Kecamatan Kota Raja, Kota Kupang ini nekat mendatangi kediaman Egi Sugiono dan membacok Egi dan Yance. Max membacok tetangganya itu hingga luka parah.

Tidak hanya itu, Max juga nyaris menghabisi anaknya sendiri Eglan Mauk yang sedang tidur di rumah. Penganiayaan dengan senjata tajam ini terjadi pada Rabu (19/2) subuh sekira pukul 02.00 Wita bertempat di kediaman Egi Sugiono.

Max membacok Egi Sugiono, 45, warga Kampung Baru, RT 14/RW 04, Kelurahan Oetete, Kota Kupang. Rekan Egi Sugiono yakni Yance Kana yang juga warga Kelurahan Nunhila, Kecamatan Alak, Kota Kupang juga ikut menjadi sasaran kemarahan Max.

Akibatnya, Egi mengalami luka serius pada kepala karena sabetan parang yang dibawa Max. Bahkan, Egi juga tidak sadarkan diri hingga Rabu pagi. Sementara Yance yang kebetulan datang bertamu di rumah Egi juga mengalami luka serius pada telapak tangan kanan.

Diketahui bahwa peristiwa berdarah itu bermula pada Selasa malam (18/2), Ehi Sugiono menggelar acara syukuran ulang tahun istrinya di rumah. Antara rumah Egi Sugiono dan Mex tidak berjauhan. Saat itu, Egi Sugiono mengundang salah satu temannya, Yance Kana yang juga menjadi korban kemarahan Max.

Dalam acara tersebut, kedua korban meneguk minuman keras (Miras). Namun, pada Rabu dini hari (19/2) sekira pukul 02.00 Wita, Max datang di rumah korban Egi Sugiono. Saat itu, Max membawa tiga bilah parang. Dua bilah parang dipegang dengan kedua tangan, sedangkan satu bilag parang lagi digigit di mulutnya.

Saat tiba di rumah Egi, pelaku tanpa banyak tanya langsung menebas kedua korban dengan parang. Usai membacok kedua korban, dua bilah parang yang dipegang lalu dibuang pelaku di sekitar rumah Egi Sugiono. Pelaku kemudian mengambil parang yang digigit di mulut kemudian menebas korban lagi lagi yang merupakan tetangganya sendiri.

Akibat kejadian itu, Egi Sugiono mengalami luka serius di bagian kepala tepatnya di samping kiri dan luka di tangan kiri (lengan). Sedangkan korban Yance Kana mengalami luka tebas di telapak tangan sebelah kanan. Pasca menebas kedua korban, pelaku pun pulang ke rumah.

Ia meninggalkan dua bilah parang di rumah korban. Sedangkan satu bilah parang dibawa pulang ke rumahnya. Saat masih berada di lokasi kejadian, pelaku sempat mengancam Eglan Mauk yang merupakan anak laki-lakinya sendiri dengan parang.

Pelaku hendak menebas Egland dengan parang. Menyadari hal tersebut, Egland pun melarikan diri tanpa baju ke luar rumah. Pelaku sempat mengejar Egland sambil mengancam menggunakan parang hendak menebasnya dengan parang.

Akibat nahas tersebut, Yance Kana salah satu korban kemudian melaporkan kejadian itu ke Mapolsek Kota Raja. Sementara Egi Sugiono yang tak sadarkan diri langsung dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara Titus Uly Kupang oleh istri dan keluarganya.

Anggota Polsek Kota Raja dipimpin Kepa SPKT, Aiptu Marthen Dolwala juga langsung mengantar korban Yance Kana ke RS Bhayangkara Titus Uly Kupang untuk keperluan visum dan perawatan medis. Aparat Polsek Kota Raja yang turun ke lokasi kejadian juga mengamankan TKP dan barang bukti parang. Polisi juga mencari pelaku guna mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Dua bilah parang berhasil diamankan polisi. Selain itu kacamata baca korban Yance Kana juga diamankan sebagai barang bukti.

"Pelaku sudah dicari di rumahnya dan juga di rumah keluarganya namun pelaku belum ditemukan," kata Kapolsek Kota Raja, AKP Ricky Dally, Rabu (19/2).

"Pelaku belum ditemukan sampai saat ini, dan saat ini pelaku sedang membawa sebilah parang. Kejadian ini masih dalam penyelidikan," tambah Kapolek Kota Raja.

Egland Mauk yang lolos dari amukan ayaknya mengaku kalau ia sering dianiaya oleh ayahnya (pelaku). (gat/dek)

  • Bagikan