UC Makassar dan KKSS Jajaki Kerja Sama, Bahas Pendidikan untuk Anak NTT Asal Sulawesi

  • Bagikan
INTHO HERIZON TIHU/TIMEX BERSAMA. Ketua KKSS NTT, Muhammad Darwis dan Chairman UC Makassar, Dr. Ir. Tony Antonio, M.Eng., pose bersama jajaran usai diskusi di Restoran Celebes Kupang, Rabu (19/2).

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.COID– Universitas Ciputra (UC) Makassar menjajaki kerja sama strategis dengan diaspora Sulawesi Selatan di Nusa Tenggara Timur (NTT). Penjajakan kerja sama ini dalam upaya meningkatkan akses dan kualitas pendidikan bagi anak-anak.

Langkah ini diawali dengan diskusi bersama pengurus Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) NTT bertempat di Restoran Celebes, Kupang, Rabu (19/2). Diskusi tersebut menyoroti berbagai peluang kerja sama, termasuk pemberian beasiswa bagi pelajar berprestasi serta program pengembangan sumber daya manusia (SDM) di bidang bisnis.

Chairman UC Makassar, Dr. Ir. Tony Antonio, M.Eng., mengatakan bahwa institusinya berkomitmen memberikan pendidikan berkualitas dengan tetap mengedepankan nilai-nilai kewirausahaan.

"Kami ingin memastikan bahwa anak-anak mendapatkan akses pendidikan terbaik serta kesempatan yang lebih luas untuk berkembang menjadi entrepreneurship," ujar Tony Antonio.

Pada kesempatan tersebut, Tony memaparkan dan memperkenalkan kampus yang telah didirikan empat tahun silam itu. Selain membahas strategi pendidikan, pertemuan ini juga menyoroti tantangan biaya hidup mahasiswa di Makassar.

Ia menyebut, biaya pendidikan saat ini sangat tinggi. Bahkan yang paling tinggi adalah biaya penginapan bagi mereka yang jauh dari keluarganya.

Berdasarkan hal tersebut, Tony Antonio mengungkapkan bahwa UC Makassar tengah mencari formulasi terbaik agar biaya kuliah tetap terjangkau tanpa mengurangi kualitas pendidikan yang ditawarkan, sebagaimana standar yang diterapkan di kampus utama, Universitas Ciputra Surabaya.

"Saat ini, kos-kosan sering kali lebih mahal dari biaya kuliah. Kami ingin mencari solusi agar mahasiswa dari NTT dapat menempuh pendidikan di Makassar dengan lebih efisien. Ada program beasiswa dan biaya yang lebih terjangkau, tanpa mengurangi kualitas pendidikan," jelasnya.

Ia juga menekankan bahwa sistem pendidikan di UC Makassar berbasis kewirausahaan. Dari hasil survei internal, 30 persen lulusan menerapkan ilmu yang mereka dapatkan, 40 persen meneruskan usaha keluarga dan 30 persen lainnya membuka usaha baru.

"Fokus kami adalah mencetak lulusan yang memiliki jiwa entrepreneurship dan siap berkontribusi dalam dunia bisnis," tambahnya.

Kerja sama antara UC Makassar dan KKSS NTT diharapkan menjadi model sinergi antara institusi pendidikan dan komunitas diaspora dalam menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi generasi muda Sulawesi di NTT.

Ia memastikan bahwa dengan sistem pendidikan yang diterapkan tidak mengurangi kualitas dan mutu pendidikan jika dibandingkan dengan perguruan tinggi lainnya.

“Kuliah di Makassar rasa Surabaya karena kami lebih murah tapi tidak mengabaikan mutu dan kualitas,” tandasnya.

Ketua KKSS NTT, Muhammad Darwis menyambut baik inisiatif ini dan menyatakan kesiapan pihaknya untuk mendukung program yang dirancang.

Ia menekankan bahwa kerja sama ini dapat menjadi langkah awal dalam memperkuat jaringan pendidikan bagi anak-anak Sulawesi di NTT.

"Ini adalah upaya konkret agar generasi muda bisa mendapatkan manfaat nyata dari pendidikan yang berkualitas," kata Darwis. (cr6/gat/dek)

  • Bagikan