JAKARTA, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengaku harus menebus ratusan ribu ijazah siswa yang ditahan sekolah jenjang SMA, SMK dan SLB swasta mencapai Rp 1,3 triliun. Penahanan ijazah ini dikarenakan siswa yang masih menunggak uang ke sekolah.
Hal itu terungkap saat pria yang karib disapa Kang Demul itu berdiskusi dengan staf di Pemprov Jabar terkait kondisi penahanan ijazah siswa SMA, SMK dan SLB swasta.
“Berapa jumlah ijazah yang belum ditebus di wilayah Jawa Barat. Sudah diambil bisa jadi diberikan yayasan tetapi mereka tidak bayar itu berapa,” Dedi, Kamis (20/2).
Dedi menyebut hal tersebut harus dikritisi sebab jangan sampai yayasan yang baik tidak teridentifikasi dan tidak terbantu, sedangkan yayasan yang membandel malah mendapatkan bantuan yang besar.
Dedi mendapatkan data dari stafnya bahwa siswa SMA, SMK dan SLB yang ijazahnya belum ditebus mencapai 335.109 siswa. Total anggaran yang harus dibayarkan mencapai Rp 1,3 triliun.
"Rp 1,3 Triliun Pemprov Jabar harus nyiapin uang untuk bayar ijazah yang belum dibayar," ungkap Dedi.
Dedi mengatakan, Pemprov Jabar akan memverifikasi siswa yang tidak menebus ijazah karena orang tuanya tidak mampu atau karena pelit tidak ingin membayar.
"Nanti diverifikasi jangan sampai dia kaya, motornya lima, emasnya 3 kilo tetapi nebus ijazah enggak mau," kata dia.
Ia menilai terdapat masalah ketidakmampuan membayar ijazah dan terdapat pula masalah perilaku. (mcr27/jpnn/ays/dek)