Pasar Saham Eropa Cetak Rekor

  • Bagikan
ilustrasi

Isu Ukraina, Emiten Pertahanan-Aviasi Diburu Investor

JAKARTA, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID- Isu perdamaian Ukraina yang makin rumit justru menjadi pendorong bursa saham di Eropa. Langkah Presiden Amerika Serikat (AS) Donal Trump yang ingin meninggalkan Ukraina justru membuat investor berbondong-bondong membeli saham sektor pertahanan dan aviasi.

Menurut lansiran Reuters, indeks bursa Eropa STOXX 600 mencatatkan rekor tertinggi dengan level 556,81. Wall Street sendiri masih belum beroperasi karena libur nasional. Namun, pembukaannya diperkirakan bakal lesu karena investor yang menanamkan modalnya di Eropa.

"Premisnya sebenarnya sederhana. (Saham) teknologi AS yang sudah overvalue dan saham Eropa yang menarik," kata Florian Ielpo, manager investasi lembaga pengelola investasi Lombard Odier, kepada Reuters.

Faktor penentu yang membuat investor global kembali tertarik kepada wilayah old economy itu terjadi saat Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen mengeluarkan pernyataan resmi terkait kondisi Ukraina.

Dia memberikan sinyal bahwa Uni Eropa bakal memihak Ukraina jika ada permasalahan pada masa depan.
Sikap tersebut dikeluarkan saat Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin berencana untuk melakukan pembicaraan bilateral mengenai rencana perdamaian dengan Ukraina. Negosiasi tersebut tidak melibatkan Uni Eropa atau bahkan Ukraina, pihak yang terlibat konflik langsung.

"Sikap ini menuntut Eropa untuk meningkatkan tingkat pertahanan . Belanja pertahanan sudah melonjak pekan lalu," tulis pakar ekonomi Deutsche Bank Mark Wall dalam memonya.

Indeks saham emiten pertahanan dan aviasi Eropa (SXPARO) mencatatkan pertumbuhan 1 persen pada kemarin (18/2). Padahal, sehari sebelumnya indeks tersebut sudah mengalami kenaikan 4,6 persen.

Saham BAE Systems tercatat naik sembilan persen pada Senin (17/2). Di hari yang sama, saham perusahaan pertahanan Prancis naik 7,5 persen. Bahkan, saham produsen senjata Jerman Rheinmetall melonjak 14,3 persen.

"Dengan kenaikan ini, kontraktor pertahanan mencatatkan kenaikan valuasi hingga 30 persen sejak Rabu minggu lalu," ujar Konstantin Oldenburger, analis CMC Markets, kepada Agence France-Presse.(bil/dio/thi/dek)

  • Bagikan