BP3MI NTT Terima Tiga Jenazah PMI

  • Bagikan
IST JENAZAH. BP3MI NTT bersama pihak keluarga saat menerima kedatangan jenazah PMI atas nama Yes Tao alias Yesaya Toh saat tiba di Terminal Kargo Bandara El Tari Kupang, Senin (24/2).

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID- Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali menerima tiga jenazah Pekerja Migran Indonesia (PMI).

"Jumlah PMI yang meninggal dunia sejak Januari sampai dengan 24 Februari ini sebanyak 23 jenazah," kata Kepala BP3MI NTT, Suratmi Hamida, Senin (24/2).

Dikatakan bahwa terdapat dua jenazah PMI yang baru tiba terminal Kargo Bandara El Tari Kupang dengan pesawat Garuda GA 458, pukul 11.10 Wita, Sabtu (22/2).

Jenazah lertama atas nama Paulus Neno, 66, warga Desa Berada, Kecamatan Malaka Tengah, Kabupaten Malaka.

"Paulus Neno sudah bekerja di Malaysia selama 24 tahun," katanya.

Dikatakan juga bahwa proses keberangkatan Paulus Neno untuk kerja ke luar negeri juga secara ilegal. Jenazah Paulus Neni telah dibawa ke daerah asal dan diserahkan ke pihak keluarga.

"Tim BP3MI NTT juga melakukan sosialisasi migran aman kepada pihak keluarga agar jika ada anggota keluarga atau masyarakat yang ingin berangkat kerja ke luar negeri agar melalui jalur resmi," ungkapnya.

Sementara jenazah PMI kedua atas nama Fredi Baria, 66, warga Desa Fafoe, Kecamatan Malaka Barat, Kabupaten Malaka.

"Fredi Baria sudah bekerja di Malaysia selama 13 tahun," ujarnya.

Proses keberangkatan Fredi Baria ke luar negeri juga secara ilegal. Jenazahnya juga telah dibawa ke daerah asal dan diserahkan ke pihak keluarga. Saat itu, tim juga melakukan sosialisasi migran aman kepada pihak keluarga agar berangkat kerja ke luar negeri melalui jalur resmi.

Sedangkan jenazah ketiga atas nama Yes Tao alias Yesaya Toh, 50, warga asal Desa Silu, Kecamatan Fatuleu Barat, Kabupaten Kupang. Jenazah PMI ini tiba di Terminal Kargo Bandara El Tari Kupang, menggunakan pesawat Garuda GA 458 Pukul 11.10 Wita, Senin (24/2)

"Yes Tao alias Yesaya Toh sudah bekerja di Malaysia selama 25 tahun," ungkapnya.

Setelah tiba di Terminal Kargo Bandara El Tari Kupang, j enazah PMI ini selanjutnya dipulangkan ke rumah duka menggunakan mobil jenazah bantuan dari Sr. Lourence (JPIC Divine Providentia). Pada kesempatan itu, Tim BP3MI NTT juga melakukan sosialisasi migrasi aman kepada pihak keluarga agar berangkat menggunakan jalur resmi.

"Untuk mencegah Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), kami dari BP3MI NTT juga terus melakukan sosialisasi migrasi aman di desa-desa maupun lembaga pendidikan," pungkasnya. (r1/gat/dek)

  • Bagikan