Komisi IV DPRD NTT Temui BPH Migas,Bahas Kuota BBM di NTT

  • Bagikan
Wakil Ketua Komisi IV DPRD NTT, Obed Naitboho

KUPANG, TIMEXKUPANg.FAJAR.CO.ID - Kuota bahan bakar minyak (BBM) di beberapa kabupaten/kota di Provinsi NTT terbatas, bahkan dikurangi seperti  kuota minyak tanah. Sementara, masyarakat NTT bukan konsumsi elpiji seperti daerah lain.

Mestinya, NTT mendapat subsidi minyak tanah, sehingga kuota minyak tanah harus dinaikkan.

Komisi IV DPRD NTT menemui Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) di Jakarta, pekan lalu menindaklanjuti pertemuan bersama PT Pertamina (Persero) NTT bersama Komisi IV DPRD NTT yang membahas terkait ketersediaan BBM di beberapa kabupaten/kota di NTT.

Wakil Ketua Komisi IV DPRD NTT, Obed Naitboho kepada Timor Express di gedung DPRD NTT, Senin (24/2) menjelaskan, Komisi IV DPRD NTT menemui Ketua Komite BPH Migas, Abdurahman Saleh di Jakarta. Dalam pertemuan itu, membahas persoalan BBM di NTT.

Kebutuhan beberapa kabupaten di NTT yang sangat terbatas seperti di Kabupaten Rote Ndao dan Sabu Raijua. Pembahasan termasuk kuota minyak tanah di NTT harus ada penambahan. Karena masyarakat NTT umumnya menggunakan bahan bakar minyak tanah untuk masak. Masyakaat belum terbiasa degan elpiji.

“Persoalan yang terjadi keterbatasan BBM di Kabupaten Rote Ndao dan Sabu Raijua. Termasuk  kouta minyak tanah harus ada penambahan,” ungkap Obed.

Atas permintaan itu, BPH Migas menyanggupi, tetapi syaratnya harus ada kerja sama pemerintah daerah dengan BPH Migas.

Untuk itu, Komisi IV DPRD NTT akan mendesak Pemerintah Provinsi NTT dalam hal ini Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi NTT untuk segera membuat usulan kerja sama penambahan kuota BBM. (dek)

  • Bagikan

Exit mobile version