Syaratnya, Cinta Satwa dan Mau Membiayai Perawatan Selama Tiga Bulan

  • Bagikan
JAWA POS USIA DUA BULAN. Bayi orang utan Kalimantan menjalani pemeriksaan kesehatan di Bandung Zoo, Kota Bandung, Jumat (21/2).

Bandung Zoo Cari Orang Tua Asuh untuk Bayi Orang Utan Kalimantan

Anda pencinta orang utan? Ingin menjadi orang tua asuh bagi bayi orang utan yang imut dan menggemaskan? Bandung Zoo membuka kesempatan itu.

DIWAN SAPTA NURMAWAN, Bandung

KABAR menggembirakan datang dari Bandung Zoo. Seekor orang utan Kalimantan jantan lahir pada Jumat (13/12/2024). Di usia yang mencapai lebih dari dua bulan, bayi orang utan itu memiliki berat 3,56 kg.

Sang ibu, Shakila, lahir pada 2015. Sementara itu, pejantan bernama Pehong lahir pada 1998. Dengan kelahiran itu, jumlah orang utan Kalimantan di Bandung Zoo menjadi enam ekor. Bandung Zoo juga memiliki koleksi satu orang utan Sumatera yang turut berkembang biak di sana.

Humas Bandung Zoo, Sulhan Syafi’i mengungkapkan, kelahiran bayi orang utan itu merupakan momen istimewa yang perlu mendapat perhatian lebih. Karena itu, manajemen kebun binatang membuka kesempatan bagi masyarakat untuk menjadi orang tua asuh bagi bayi orang utan.

”Kami berharap orang tua asuh yang terpilih memiliki kepedulian tinggi terhadap satwa dan lingkungan,” katanya.

Proses seleksi orang tua asuh berlangsung selama tujuh hari. Para pendaftar akan diseleksi untuk memastikan kecintaan terhadap satwa serta dukungan mereka terhadap perkembangan Bandung Zoo. ”Proses seleksinya melalui wawancara,” ungkap Sulhan kepada Radar Bandung (grup Timex), Jumat (21/2).

Sulhan menjelaskan, program orang tua asuh bukan hal baru di Bandung Zoo. Hingga saat ini ada enam orang tua asuh bagi dua harimau benggala dan empat ekor tapir. Para orang tua asuh itu turut serta dalam perawatan ’’anak-anak’’ mereka.

Dia menerangkan, program orang tua asuh bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan satwa melalui dukungan finansial dan perhatian lebih dari para pencinta hewan. Orang tua asuh yang terpilih nantinya menerima laporan perkembangan bayi orang utan secara berkala. Selain itu, mereka diberi akses bebas masuk ke Bandung Zoo untuk mengunjungi dan mengamati perkembangan satwa asuhannya.

Sulhan menambahkan, sebagai bagian dari komitmen mereka, orang tua asuh diharuskan menanggung biaya perawatan bayi orang utan selama tiga bulan pertama. Biaya tersebut termasuk kebutuhan makan dan kesehatan. Dua hal itu sangat penting untuk memastikan pertumbuhan dan kesejahteraan bayi orang utan.

Langkah tersebut tidak hanya membantu konservasi satwa langka, tetapi juga menjadi bentuk partisipasi nyata untuk menjaga populasi orang utan Kalimantan semakin berkurang di habitat aslinya.

Sulhan berharap makin banyak warga yang tertarik dengan program orang tua asuh di Bandung Zoo. Dengan begitu, upaya pelestarian satwa bisa terus berjalan. Terutama orang utan Kalimantan yang kini menghadapi ancaman besar akibat deforestasi dan perburuan liar.

Program orang tua asuh juga menjadi wujud nyata kolaborasi antara kebun binatang dan masyarakat untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi satwa liar Indonesia. (dsn/c/c19/oni/jpg/ays/dek)

  • Bagikan