Pemprov NTT Siap Kerja Sama dengan BPH Migas,Terkait Penambahan Kuota BBM

  • Bagikan
Sekda Provinsi NTT, Kosmas D.Lana

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID - Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTT siap bekerja sama dengan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) terkait penambahan bahan bakar minyak (BBM), terutama minyak tanah di NTT. Pasalnya, masyarakat NTT umumnya menggunakan minyak tanah sebagai bahan bakar.

“Masyarakat NTT umumnya menggunakan minyak tanah. Jika kita menganjurkan mereka beralih ke gas atau elpiji agak sulit. Tidak saja masyarakat yang berada di kota, masyarakat di pedalaman lebih sulit beralih. Mereka masih menggunakan minyak tanah,” ungkap Sekda NTT, Kosmas D Lana ketika dikonfirmasi Timor Express, Jumat (28/2).

Menurut Kosmas, Pemprov NTT akan berkoordinasi dengan PT Pertamina untuk kuota minyak tanah jangan dikurangi tetapi ditambahkan.

Sebelumnya, Komisi IV DPRD NTT menemui BPH Migas di Jakarta menindaklanjuti pertemuan bersama PT Pertamina (Persero) NTT bersama Komisi IV DPRD NTT yang membahas terkait ketersediaan BBM di beberapa kabupaten/kota di NTT.

Wakil Ketua Komisi IV DPRD NTT, Obed Naitboho mengaku, Komisi IV DPRD NTT menemui Ketua Komite BPH Migas, Abdurahman Saleh di Jakarta. Dalam pertemuan itu membahas persoalan BBM di NTT.

Kebutuhan beberapa kabupaten di NTT yang sangat terbatas seperti di Kabupaten Rote Ndao dan Sabu Raijua. Pembahasan termasuk kuota minyak tanah di NTT harus ada penambahan. Karena masyarakat NTT umumnya menggunakan bahan bakar minyak tanah untuk kebutuhan sehari-hari. Masyarakat belum terbiasa degan elpiji.

“Persoalan yang terjadi keterbatasan BBM di Rote Ndao dan Sabu Raijua. Termasuk kuota minyak tanah harus ada penambahan,” ungkapnya.

BPH Migas menyanggupi permintaan tersebut, tetapi syaratnya harus ada kerja sama pemerintah daerah dengan BPH Migas. (dek/ays)

  • Bagikan