Ana Waha Kolin: Jalan yang Rusak Parah Harus Menjadi Skala Prioritas

  • Bagikan
Wakil Ketua Komisi IV DPRD NTT, Ana Waha Kolin

DPRD Sabu Raijua Konsultasi ke DPRD NTT Terkait Jalan Rusak

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID- DPRD Sabu Raijua mendatangi Komisi IV DPRD NTT , diterima Wakil Ketua Komisi IV DPRD NTT, Ana Waha Kolin di ruang Komisi.  Menurut Ana Kolin, DPRD Sabu Raijua berkonsultasi dengan komisi IV, mencari solusi penanganan ruas jalan rusak parah di Kecamatan Liae sepanjang 6 Km.

“Mereka minta bantuan kalau bisa penanganan jalan tersebut bertahap.  Tahap pertama 4 Km agar dapat diakses masyarakat. Meskipun sekarang bisa akses, tetapi sulit dilintasi kendaraan roda dua maupun roda empat,” ungkap Ana Kolin kepada Timexkupang.Fajar.co.id, Selasa (4/3) di ruang komisi.

Ana Kolin, langsung berkoordinasi dengan Dinas PU NTT, walaupun jalan itu dibuat agregat kelas B.  Dinas PU menyanggupi itu, tetapi mengingat Inpres Nomor 1 Tahun 2025 tetang efisien anggaran, maka hasil konsultasi, Dinas PU minta masukan data valid, permohonan masyarakat, kriterianya seperti apa, menjadi pertimbangan untuk menindaklanjuti.

“Meskipun proposal sudah diajukan, tetapi keterbatasan anggaran tentu semua gunakan skala prioritas,” jelasnya

Ana Kolin menambahkan, tidak saja jalan di Sabu Raijua, tetapi di seluruh NTT. Termasuk jalan di Flores Timur, akibat bencana dua ruas jalan cukup parah yakni Waiklibang dan Waikaliting.

Menurut Ana Kolin, dirinya melakukan kunjungan kerja ke Flores Timur dan menemukan jalan rusak parah di Desa Watulodung Kecamatan Tanjung Bunga.  Agar jalan tersebut dapat digunakan, masyarakat tiga desa disana, patungan membangun jembatan darurat dari kayu agar dapat dilintasi. Tetapi kekuatannya tentu tidak bertahan lama.

Dalam pidato perdana Gubernur NTT, Melki Laka Lena mengatakan,  beban fiskal NTT terlalu berat. Tetapi jalan-jalan yang berpeluang meningkatkan peningkatan ekonomi masyarakat harus jadi prioritas. 

Di Flores Timur, ada Danau Asmara Waibelen yang merupakan sumber pendapatan pariwisata, dan juga ekonomi masyarakat yang harus disuport, sehingga jalannya rusak parah, tidak boleh dianggap sepele.

“Bagi saya pidato pertama Gubernur NTT, membuat prioritas. Maka jalan-jalan yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat yang terjadi kerusakan parah, harus menjadi skala prioritas,” tegas Ana Kolin.

Sebelumnya, anggota Komisi I DPRD Sabu Raijua, Weldi Dogenes Daloni kepada Timexkupang.fajar.co.id  mengatakan Enam ruas jalan provinsi di Kecamatan Liae Kabupaten Sabu Raijua mengalami kerusakan parah akibat bencana alam.

Sehigga tidak dapat dilintasi kendaraan roda dua maupun roda empat. Sementara potensi hasil bumi yang dapat meningkatkan perekonomian mayarakat di berapa wilayah, yang harus melintasi jalur itu terhambat, akibat rusaknya ruas jalan.

Jalan itu merupakan satu-satunya jalan utama dari Kecamatan Liae ke ibukota Kabupaten Sabu Raijua. Karena jalan provinsi, maka gabungan komisi DPRD Sabu Rajua berkonsultasi ke Komisi IV DPRD NTT mencari solusi penanganan. (dek)

  • Bagikan